Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wawancara Eksklusif MINA dengan Dubes Palestina untuk Indonesia: Masalah Utama adalah Pendudukan Israel

taufiq - Selasa, 25 Mei 2021 - 21:38 WIB

Selasa, 25 Mei 2021 - 21:38 WIB

15 Views ㅤ

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair al Shun - minanews.net -

Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun menegaskan masalah utama konflik Palestina dan Israel adalah pendudukan. Maka solusi mengakhiri masalah itu adalah dengan menghentikan pendudukan Zionis Israel di tanah Palestina.

“Harapan kami, pendudukan ini berakhir. Jika tidak diakhiri, semua langkah-langkah percuma dilakukan. Pendudukan itulah masalah utamanya. Keberadaan mereka di tanah Palestina itulah masalahnya. Jika mereka tidak hengkang dari tanah ini, maka krisis di sana akan terus ada,” tegas Zuhair dalam wawancara eksklusif dengan Kantor Berita MINA, Senin (21/05).

Berikut ini adalah kutipan wawancaranya:

Apa langkah Palestina selanjutnya usai gencatan senjata?

Baca Juga: [BREAKING NEWS] Pria Amerika Bakar Diri Protes Genosida di Gaza

Tak diragukan lagi bahwa berhentinya agresi militer Israel yang mengakibatkan jatuhnya korban sipil Palestina adalah hasil perjuangan berbagai pihak. Ada yang mengatakan, saat ini suasana di Palestina cukup tenang. Sebenarnya yang terjadi ketenangan dalam kewaspadaan.

Sayang sekali Israel masih terus memancing emosi. Belum lama ini mereka melakukan provokasi di Al Aqsa dengan melindungi ekstrimis Yahudi memasuki komplek Al Aqsa. Israel juga masih memblokade daerah Syeikh Jarrah. Dan ini adalah sumber masalah awal munculnya agresi militer.

Harapan kami pendudukan ini berakhir. Jika tidak diakhiri, semua langkah-langkah percuma dilakukan. Pendudukan itulah masalahnya. Keberadaan mereka di tanah Palestina itulah masalahnya. Jika mereka tidak hengkang dari tanah ini, maka krisis di sana akan terus ada.

Untuk itu, Presiden Palestina Mahmud Abbas terus berupaya melalui jalur politik, diplomasi dan lainnya agar pendudukan ini berakhir dengan dukungan dunia internasional. Inilah upaya yang sudah, sedang dan terus kami lakukan. Inilah strategi Palestina demi menghindari jatuhnya korban jiwa dari pihak sipil akibat kejahatan Israel. Kalian sudah melihat apa yang dilakukan Israel di tanah Palestina. Ini pendapat saya terkait tahapan selanjutnya.

Baca Juga: MUI Gelar Forum Ukhuwah Islamiyah, Minta Presiden Jokowi Ganti Kepala BPIP

Banyak yang mengatakan bahwa agresi Israel akan kembali terjadi jika Israel tidak diberi sanksi, karena serangan itu bukan kali pertama terjadi, apa tanggapan Anda?

Israel melakukan semua bentuk kejahatan. Ini bukan yang pertama dan terakhir. Mereka telah berulang kali melakukan kejahatan sebelum agresi ini. Untuk itu mereka akan melakukannya lagi. Israel adalah negara penjajah. Selama mereka menjajah maka mereka akan terus melakukan pendindasan terhadap bangsa Palestina yang menuntut hak-haknya.

Kami berjuang meraih kemerdekaan sepenuhnya pada semua tanah Palestina. Tapi Israel tidak mempedulikan hal itu. Untuk itu, kalau agresi itu terjadi lagi dan mungkin saja terjadi, saya akan bertanya di mana peran dunia internasional terkait itu. Di mana peran AS yang sering bicara hak-hak manusia? Di manakah Eropa? Di manakah negara-negara besar itu? Mereka lah yang harusnya berperan menghentikan kejahatan Israel. Saya kira itulah solusinya.

Tapi kalau kami diminta berunding dengan Israel yang mengaku negara demokratis, negara yang katanya mengaku toleran maka ini adalah usulan omong kosong. Negara-negara besar dan Dewan Keamanan PBB harus menunaikan tanggung jawabnya karena atas dasar peran itulah mereka didirikan. Apa itu? Menekan Israel dan memberikan kebebasan penuh bagi bangsa Palestina.

Baca Juga: [BREAKING NEWS] Yahya Al-Sinwar Terpilih Sebagai Kepala Biro Politik Hamas

Adakah jaminan yang diajukan Palestina supaya agresi tidak kembali terulang, baik di Gaza, okupasi di Sheikh Jarrah & Masjid Al-Aqsa?

Tidak ada jaminan semacam itu dari pihak Israel. Ini mentalitas mereka. Setiap kali di lapangan hal itu bisa menimbulkan masalah. Mereka mencoba untuk mengekspor kewarganegaraan kita dan orang-orang Palestina kita dari Syekh jarrah, yang diduduki, mereka menerima semua pemukim sehari-hari dan pihak-pihak ekstrim dari Zionisme yang menyerang dan mengelilingi Al-Aqsa dan masuk ke tempat suci.

Jadi sepertinya tidak ada jaminan dari pihak Israel. Mereka telah banyak melakukan penangkapan setiap harinya. Siapa yang memberikan jaminan mereka tdk akan melakukan hal itu? Jadi untuk orang atau beberapa orang, mereka yang ditangkap banyak yang luka-luka kemarin. Mereka (Zionis Israel) menyerang setiap bagian wilayah Palestina.

Jadi siapa bilang ada jaminan hidupnya, kami tidak percaya pada mereka Zionis Yahudi. Mereka menentang perdamaian. Terima kasih.

Baca Juga: Ismail Haniyeh Dikabarkan Terbunuh di Iran

Banyak umat Islam di berbagai negara ingin mengunjungi Al Quds. Bagaimana pendapat Anda?

Saya ingin mengatakan dulu bahwa Indonesia terus memberikan segala bentuk dukungan bagi Palestina, dari level negara, pemerintah dan masyarakat. Adapun yang terkait negara-negara Islam, saya ajak mereka mari kunjungi Al Quds untuk menjaganya, menjaga Masjid Al Aqsa. Saya ajak semua umat Islam untuk bergerak dan bersatu untuk Palestina, untuk ibu kotanya, untuk tempat-tempat sucinya yang Islami ataupun Nashrani.

Di manapun mereka berada, di Banglades, Malaysia, Indonesia, Pakistan, Turki, mari berdiri mendukung dan membela hak-hak Palestina.

Apa poin gencatan senjata kali ini bagi Palestina?

Baca Juga: Breaking News: Ledakan Dahsyat Guncang Tel Aviv

Saya bisa mengatakan, untuk menghentikan serangan mereka (Israel) ke Gaza dan penduduk sipil, maka sangat diperlukan untuk kita melakukan genjata senjata dengan mereka. Kalian tahu, ratusan orang syahid yang diantaranya terdapat perempuan dan anak anak yang mereka semua adalah penduduk sipil yang terbunuh.

Untuk itu (genjatan senjata) itu demi melindungi masyarakat kami, orang-orang kami dari serangan mereka karena kurangnya aksi dari komunitas internasional, hanya demonstrasi dan pengecaman, di mana hal itu tidak cukup untuk menghentikan serangan Israel. Jadi saat ini melakukan genjatan senjata adalah hal yang penting, untuk melindungi rakyat kami.

AS hingga Mesir berkomitmen untuk membangun kembali Palestina khusunya jalur Gaza. Apa tanggapan Anda?

Kita tahu hubungan Mesir dan Palestina sangat erat dan baik. Mesir punya peran penting membantu Palestina. Mesirlah yang meprakarsai gencatan senjata. Mesir juga berhasil mengumpulkan donasi setengah miliyar dolar untuk rekonstruksi di Gaza. Tentu langkah tersebut patut disyukuri.

Baca Juga: Presiden Iran Alami Kecelakaan Helikopter di Azerbaijan Timur

Kami sampaikan terima kasih kepada Mesir,  atas kerjasama dan upaya-upaya yang mereka lakukan. Melihat hal itu, sangat penting memberitahu Indonesia untuk turut membantu memperbaiki bangunan-bangunan yang telah hancur. kita telah melihat Mesir, Yordania dan Qatar turut membantu dalam upaya terwujudnya genjatan senjata di Gaza.

Jadi Mesir adalah bagian dari keamanan nasional kami dan Gaza dan Mesir juga termasuk pihak yang menangani masalah kami.

Ada yang memberitakan bahwa Anda  mengatakan, banyak donasi bodong mengatasnamakan Palestina,  bisa Anda jelaskan?

Saya tidak mengatakan seperti itu. Saya katakan bahwa ada jalur-jalur resmi yang mewakili negara Palestina, menjadi wakil kedutaan besar Palestina dan juga wakil bagi Kementrian Luar Negeri Indonesia, melalui mereka donasi-donasi yang terkumpul dapat disalurkan.

Baca Juga: Wawancara Ekskusif Prof Abdul Fattah El-Awaisi (3): Kita Butuh Persatuan untuk Bebaskan Baitul Maqdis

Adapun yang dikumpulkan dari jalan-jalan, saya tidak pernah menerima secara langsung. Saya belum melihat itu dan tidak bertanggungjawab soal itu. Ke mana donasi itu dibawa dan siapa yang menerima, saya tidak bertanggungjawab soal itu.

Namun jika donasi itu disalurkan melalui perwakilan resmi seperti kedutaan besar, maka kami bisa mempertanggungjawabkannya. Donasi itu ada bukti foto penerimaanya. Lalu disalurkan melalui bank ke bank yang resmi yang kami pilih. Inilah prosedur dan jalur yang saya maksudkan.

Apa saja fokus hubungan bilateral yang sedang ditingkatkan antara Palestina dengan Indonesia?

Palestina mendapatkan banyak kemudahan dari  Indonesia. Hubungan bilateral kedua negara sedang berada puncak. Salah satu kemudahan adalah dua produk Palestina yaitu kurma dan minyak zaitun bebas biaya bea cukai masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Wawancara Ekskusif Prof Abdul Fattah El Awaisi (2): Urgensi Rencana Strategis Bebaskan Baitul Maqdis

Banyak produk yang telah dibahas dan diterima oleh pemerintah Anda. Untuk persetujuan, insya Allah segera akan ditandatangani semua jenis produk dari Palestina masuk ke Indonesia.

Apa yang dibahas dalam kunjungan Anda ke MUI dan tanggapan Anda atas rencana Ketua DMI Bapak Yusuf Kalla mendonasikan separuh dari infaq seluruh masjid di Indonesia untuk Palestina?

Benar, setengah jam yang lalu saya baru saja melakukan kunjungan ke MUI. Satu kehormatan tentu bagi kami berkunjungan ke acara yang dihadiri pihak-pihak yang mendukung bangsa Palestina. Mereka berasal dari berbagai latar belakang.

Ada sejumlah uang yang didonasikan melalui organisasi Bulan Sabit Merah yang akan dikirim ke Gaza langsung agar tidak terlambat. Ada juga donasi yang disalurkan melalui kami untuk bangsa Palestina. InsyaAllah besok akan ditukar dan ditransfer melalui rekening Kedutaan Besar Palestina lalu diberikan kepada mereka yang membutuhkan.

Baca Juga: Fenomana Gelombang Panas, Ini Pendapat Aktivis Lingkungan Dr. Sharifah Mazlina

Dan semua proses itu jelas. Ada kamera, disaksikan langsung oleh hadirin sehingga mereka tahu angka donasi tersebut. Kami tidak ingin dan tidak bisa menyembunyikan sedikitpun.

Donasi yang diserahkan oleh bangsa Indonesia dan mereka yang mengumpulkannya sangat kami hargai dan sambut dengan baik  peran dan bantuan yang dilakukan pihak-pihak dari berbagai latar belakang berbeda-beda di Indonesia. (L/RA02/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Wawancara Ekskusif Prof Abdul Fattah El Awaisi (1): Peran Strategis Indonesia dalam Pembebasan Baitul Maqdis

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
Indonesia