Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wawasan Kebangsaan, Materi Wajib Santri Baru Ponpes Al-Fatah Lampung

Habib Hizbullah - Selasa, 5 Juli 2022 - 23:55 WIB

Selasa, 5 Juli 2022 - 23:55 WIB

53 Views

Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Santri baru Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan menerima materi wawasan kebangsaan dari Bintara Pembina Desa (Babinsa) Negararatu, Sertu Ayatullah Khomaini, Selasa (5/7).

Ayatullah membuka materi wawasan kebangsaan tersebut dengan bertanya kepada para santri yang bisa menjawab dan menyebutkan empat pilar kebangsaan. Salah seorang santri menyebutkan ada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Tepat sekali, keempat pilar ini menjadi pegangan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk kita sebagai santri di Pondok Pesantren yang mana akan sangat terasa sekali manfaat yang dirasakan ketika kita memahami dan menjalankan makna dari empat pilar ini,” ujarnya menanggapi jawaban seorang santri.

Sebagai contoh sederhana, jelasnya, pada Pancasila butir pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa” mengajarkan kita saling toleransi, tidak hanya dalam hal keagamaan, tetapi juga pada perihal suku, adat dan budaya kita harus saling menghormati dan menghargai.

Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Turun Hujan Rabu Ini

“Maka tidak boleh memilih-milih kawan, oh saya tidak mau berteman dengan si fulan karena dia suku ini suku itu, tidak boleh begitu,” jelasnya.

Pancasila butir kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” mencerminkan bagaimana ketika kita saling bergaul dengan teman di kelas lantas kita tidak melaksanakan butir kedua pada Pancasila ini, tentu tidak akan ada rasa saling peduli antara pertemanannya.

“Pertemanan itu diwarnai dengan kebersamaan, saling peduli dan sopan santun. Harus setia kawan, kalau ada hafalan, bisa saling menyimak, gantian,” tuturnya.

“Bagaimana negara kita mau maju kalau masyarakatnya masih belum mengerti dan menghayati makna daripada empat pilar kebangsaan ini, makanya di beberapa tempat suka ada keributan, demo dan lain sebagainya, karena terjadinya sebuah ketidakadilan dan ketidakpercayaan yang menyebabkan kerugian pada pihak tertentu,” lanjutnya.

Baca Juga: Forum Dakwah Perbatasan Selenggarakan Pembinaan Mualaf ke-18

Sementara, Amir Majelis Pengasuhan Santri (MPS), Zaenal Arifin MD menyatakan, Wawasan Kebangsaan ini menjadi materi wajib yang disampaikan bagi santri baru yang akan masuk ke Pondok Pesantren Al-Fatah supaya santri memahami tentang wawasan kebangsaan.

“Mengapa menjadi materi wajib, karena memang dasarnya kita hidup bernegara adalah dengan menghayati dan melaksanakan empat pilar kebangsaan, sehingga penting sekali adanya wawasan kebangsaan bagi santri baru demi berlangsungnya proses pembelajaran yang sesuai dengan pilar-pilar kebangsaan tersebut,” jelasnya.

Tadrib Santri Baru dan pekan Orientasi Tahun ajaran 1443 H/2022 Masehi ini diselenggarakan selama enam hari, sejak Sabtu-Kamis (2-7/7) dalam rangka memberikan pemahaman kepada santri baru tentang program yang ada di Ponpes Al-Fatah.

Selain itu, pada Pekan Orientasi tersebut para santri mendapat berbagai praktik kegiatan dan materi yang nantinya akan menunjang kelangsungan belajar, mulai dari rutinitas kegiatan di pesantren seperti merutinkan sholat tahajud sampai pada materi-materi keagamaan dan kebangsaan. (L/R12/B03/R1)

Baca Juga: Prediksi Cuaca Jabodetabek Sebagian Wilayah Hujan Ringan

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menteri Abdul Mu’ti Sampaikan 3 Opsi Libur Ramadhan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia