Jakarta, 12 Ramadhan 1434/20 Juli 2013 (MINA) – Terjemah Al-Qur’an yang harus dianggap sebagai on-going process atau proses yang berkelanjutan. Karena Al-Qur’an adalah kitab akhir zaman. Sebagai kitab akhir zaman, Al-Qur’an tentu selalu harus disesuaikan dengan dikontekstualisasikan.
Demikian penjelasan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar ketika dimintai pendapatnya terkait dengan pandangan yang dikemukakan Pakar Tafsir Indonesia, Quraish Shihab, bahwa terjemahan Al-Qur’an Kementerian agama masih butuh penyesuaian karena masih ditemukan berbagai terjemah yang belum tepat untuk dipasarkan, ungkap Nasaruddin.
“Jadi, salah satu kelebihan Al-Qur’an adalah mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zamannya,” jelasnya umar, pada acara buka puasa bersama di kediaman Sekjen Kementerian Agama, di Jl. Brawijaya 11, Jakarta Selatan, kemarin Jumat (19/07). Demikian laporan Website Menag dilansir MINA (Mi’raj News Agency).
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
Ia menambahkan bahwa tafsir yang lalu mungkin perlu dirivisi lagi. Bahkan mungkin terjemahan yang lalu, juga perlu diperbaiki. “Dan kita sudah melakukan itu sebetulnya,” tegas Nasaruddin.
Menurut Nasaruddin, Kementerian Agama dalam Pentashihan Mushaf Al-Quran terus melakukan kajian dan perbaikan. “Tapi perbaikan itu bukan berarti bertentangan dengan substansi ajaran Al-Qur’an,” jelas Umar.
Selain itu juga, ia menegaskan bahwa terjemah Kementerian Agama merupakan pegangan tunggal kita dan setiap perubahan harus dilakukan melalui lajnah, karena peraturannya memang demikian.
“Diminta atau tidak diminta, Kementerian agama bersama MUI dan Tokoh Umat selalu melakukan pembahasan mendalam tentang Al-Qur’an,” ujar Nasaruddin.
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia
Selanjutnya, dalam kesempatan diskusi dan peluncuran buku Kaidah Tafsir serta Al-Quran Maknanya di UIN Syarif Hidayatullah, Rabu (17/07), Quraish Shihab mengatakan bahwa terjemahan Al Quran dari kementerian Agama masih butuh penyesuaian karena masih ditemukan berbagai terjemah yang belum tepat.
Namun demikian, Quraish juga mengimbau agar umat Islam tidak perlu khawatir. Karena Kemenag bersama tim Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an selalu aktif memperbaharui terjemahan ini, termasuk dirinya yang masuk dalam bagian dari tim penerjemah Al-Qur’an Kemenag. (T/P012/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda
Baca Juga: Angkatan Kedua, Sebanyak 30 WNI dari Suriah Kembali ke Tanah Air