Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Westminster Dipenuhi Massa Pro-Palestina, Dubes: Semangat Kami Lebih Tinggi dari F-35

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Ilustrasi aksi protes untuk mendukung Palestina di London. (Foto: Quds Press)

London, MINA – Meskipun hujan deras, para demonstran pada Sabtu (19/7) memenuhi jalan-jalan Westminster, mengibarkan bendera, meneriakkan yel-yel, dan memegang plakat tulisan tangan yang merujuk pada Palestine Action, yang dilarang berdasarkan Undang-Undang Terorisme 2000 awal bulan ini.

Menyampaikan pidato di hadapan massa, Duta Besar Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot, mengatakan: “Kami akan bangkit kembali, ya, terluka tetapi tak pernah patah. Semangat kami lebih tinggi dari F-35. Kepada rakyat Gaza, lihatlah jutaan orang di dunia yang berdiri untuk kalian, berjuang untuk kalian. Kami akan tetap di tanah kami, kami akan membangun kembali Gaza.” Anadolu melaporkan.

“Israel telah menjadikan Gaza sebagai laboratorium uji coba genosida. Apa jadinya kita tanpa rasa kemanusiaan yang sama? Mereka telah menjadi apa? Para pendukung genosida itu, mereka masih menjual senjata. Memalukan kalian” tambahnya.

Anggota parlemen dari Partai Buruh, Richard Burgon, juga mengecam tindakan keras terhadap protes tersebut.

Baca Juga: Militer Israel Akui Perwira dan Tentaranya Cedera Parah dalam Pertempuran Gaza

“Kami akan pergi ke mana pun sampai keadilan ditegakkan. Mereka mengekang hak untuk protes. Sejarah, keadilan, dan hukum internasional ada di pihak kami. Kami akan mengamankan Palestina yang merdeka,” ujarnya.

Lebih dari 50 orang ditangkap di pusat kota London saat puluhan ribu orang berunjuk rasa mendukung Palestina, beberapa hari setelah Inggris secara resmi menetapkan kelompok aktivis Palestine Action sebagai organisasi teroris.

Polisi mengatakan 55 orang ditahan berdasarkan Pasal 13 undang-undang tersebut, yang melarang dukungan terhadap organisasi terlarang.

Petugas turun tangan beberapa menit setelah protes dimulai, menangkap orang-orang yang membawa plakat dan spanduk. Beberapa dibawa pergi oleh polisi, sementara yang lain diborgol dan digiring keluar dari tempat kejadian.

Baca Juga: Israel Tangguhkan Penerbangan Bandara Ben Gurion Usai Serangan Rudal Yaman

Satu orang ditangkap karena meneriakkan kata-kata. “Kemungkinan menyebabkan pelecehan, kekhawatiran, atau tekanan,” menurut Kepolisian Metropolitan. Penangkapan terjadi tak lama setelah barisan terdepan pawai mencapai Whitehall.

Protes ini menandai akhir pekan ketiga berturut-turut demonstrasi pro-Palestina di ibu kota. Pihak berwenang mengatakan 70 orang ditahan dalam protes sebelumnya di sekitar Parliament Square.

Protes ini menyusul keputusan Inggris pada 5 Juli yang secara resmi melarang Palestine Action, sebuah kelompok yang dikenal dengan kampanye aksi langsung yang menargetkan perusahaan-perusahaan senjata yang terkait dengan militer Israel.

Kelompok ini menjadi berita utama pada bulan Juni setelah para aktivisnya memasuki RAF Brize Norton dan mengecat pesawat militer dengan cat semprot.

Baca Juga: 25 Warga Syahid saat Distribusi Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Salah satu pendirinya, Huda Ammori, mengajukan permohonan penangguhan larangan tersebut sambil menunggu tinjauan yudisial, tetapi Pengadilan Tinggi menolak permintaan tersebut.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah mengkritik langkah pemerintah, memperingatkan bahwa hal itu dapat mengkriminalisasi perbedaan pendapat secara damai.

Serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan hampir 59.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Tahun kedua genosida di Gaza telah menyaksikan kehancuran yang meluas, pengungsian massal, kelaparan, dan wabah penyakit. []

Baca Juga: Faksi Perlawanan Palestina Siap Perang Jangka Panjang Lawan Israel

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda