Jenewa, MINA – Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP) David Beasley, telah memperingatkan, hingga 345 juta orang di seluruh dunia saat ini dapat menghadapi kerawanan pangan serius.
Hal itu menjadi bagian dari “darurat global”, terutama di negara-negara berkembang di mana kerawanan pangan sudah merajalela, demikian dikutip MEMO, Ahad (18/9).
Berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB (DK PBB) pekan ini, Beasley menyatakan, dunia sedang menghadapi darurat global yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Menurutnya, dari 345 juta itu, ia mengklarifikasi, 50 juta di 45 negara sudah menderita kekurangan gizi yang sangat akut dan “mengetuk pintu kelaparan”.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Apa yang tadinya merupakan gelombang kelaparan sekarang menjadi tsunami kelaparan, dengan sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap masalah ini, seperti meningkatnya konflik, bencana iklim, kenaikan harga kebutuhan pokok dan bahan bakar,” ujarnya.
Pandemi Covid-19, dan penguncian serta tindakan yang terjadi, juga berdampak besar, kata Beasly, dengan 345 juta orang mewakili peningkatan dua setengah kali lipat dari mereka yang menghadapi kerawanan pangan akut sebelum peristiwa itu, dan kerusakannya pada rantai pasokan global.
Krisis dilaporkan memburuk meskipun ada kesepakatan antara Ukraina, Rusia, Turkiye dan PBB pada bulan Juli, untuk pengiriman gandum Ukraina dalam melanjutkan ekspor dari pelabuhan Laut Hitam, serta dimulainya kembali ekspor pupuk Rusia.
“Ada risiko kelaparan yang nyata dan berbahaya tahun ini, dan pada tahun 2023, krisis harga pangan saat ini bisa berkembang menjadi krisis ketersediaan pangan jika kita tidak bertindak,” kata Beasley.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Menurut DK PBB, Beasley, dan Direktur Kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, negara-negara yang paling berisiko kelaparan adalah Ethiopia, Nigeria timur laut, Sudan Selatan, Yaman, Somalia, dan Afghanistan.
Griffiths juga menekankan perlunya meningkatkan pendanaan untuk operasi kemanusiaan. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia