Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WFP: 3,5 Juta Balita di Afghanistan Berisiko Alami Malnutrisi Akut Tahun Ini

Rudi Hendrik Editor : Ali Farkhan Tsani - 32 detik yang lalu

32 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi: seorang balita Afghanistan dirawat di rumah sakit. (Gambar: DW/M. Aslami)

Kabul, MINAAfghanistan menghadapi krisis gizi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan hampir 3,5 juta anak di bawah usia lima tahun diproyeksikan menderita malnutrisi akut tahun ini.

Dilansir dari Khaama Press, ini termasuk sekitar 867.300 kasus malnutrisi akut berat (SAM) dan 2,6 juta kasus malnutrisi akut sedang (MAM). Selain itu, sekitar 1,2 juta ibu hamil dan menyusui diperkirakan akan mengalami malnutrisi akut selama periode yang sama.

Krisis ini diperburuk oleh kerawanan pangan yang meluas, dengan 14,8 juta warga Afghanistan—lebih dari sepertiga populasi—menghadapi kerawanan pangan akut.

Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan bahwa karena kekurangan dana, mereka hanya dapat memberikan bantuan pangan kepada sekitar 6 juta orang, meninggalkan lebih dari 8 juta orang tanpa bantuan penting.

Baca Juga: Aksi Damai Dukung Palestina Digelar di Taiwan

Pendorong utama malnutrisi di Afghanistan meliputi pola makan yang tidak memadai, tingginya prevalensi penyakit seperti diare dan infeksi pernapasan, buruknya akses terhadap air bersih dan sanitasi, serta terbatasnya layanan kesehatan. Guncangan terkait iklim seperti kekeringan dan banjir, bersama dengan ketidakstabilan ekonomi dan pengungsian, semakin memperburuk situasi.

Situasinya sangat buruk di provinsi-provinsi seperti Helmand, Kandahar, Nuristan, dan Paktika, yang diklasifikasikan dalam IPC Acute Malnutrition Fase 4 (Kritis). Dua puluh empat provinsi lainnya berada di Fase 3 (Serius), yang menunjukkan malnutrisi yang meluas dan parah di seluruh negeri.

Pemotongan bantuan internasional telah berdampak signifikan pada upaya bantuan. AS, yang sebelumnya merupakan donor terbesar WFP, telah menghentikan bantuan asing, yang memengaruhi bantuan makanan dan medis bagi jutaan orang. Pengurangan bantuan ini mengancam akan memperburuk krisis kemanusiaan, yang membuat populasi yang rentan, terutama anak-anak dan perempuan, berada pada risiko yang lebih besar.

Organisasi seperti UNICEF menyoroti bahwa 45% anak-anak Afghanistan di bawah usia lima tahun mengalami stunting, dan 10% mengalami wasting, yang mencerminkan malnutrisi kronis dan akut. Kondisi ini berdampak jangka panjang pada perkembangan fisik dan kognitif anak, sehingga memperparah siklus kemiskinan dan kesehatan yang buruk. []

Baca Juga: Warga AS Demo Protes Kebijakan Trump

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda