Nairobi, MINA – Program Pangan Dunia PBB (WFP) mengatakan, jumlah orang yang berisiko kelaparan di Tanduk Afrika yang dilanda kekeringan telah meningkat menjadi 22 juta.
Dalam laporannya yang dirilis pada Jumat (19/8), dikatakan bahwa curah hujan yang tidak mencukupi selama bertahun-tahun di Kenya, Somalia dan Ethiopia telah menyebabkan kekeringan terburuk dalam 40 tahun, demikian Arab News melaporkan.
“Dunia perlu bertindak sekarang untuk melindungi komunitas yang paling rentan dari ancaman kelaparan yang meluas di Tanduk Afrika,” kata Direktur Eksekutif WFP David Beasley.
Empat musim hujan yang gagal, yang belum pernah terjadi sebelumnya telah membunuh jutaan ternak, menghancurkan tanaman, dan memaksa 1,1 juta orang meninggalkan rumah mereka untuk mencari makanan dan air.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Masih belum ada akhir yang terlihat dari krisis kekeringan ini, jadi kita harus mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa, dan menghentikan orang-orang yang jatuh ke dalam tingkat bencana kelaparan dan kelaparan,” ujar David.
Pada awal tahun 2022, WFP memperingatkan bahwa 13 juta orang di tiga negara menghadapi kelaparan, dan mengimbau para donor untuk membuka dompet mereka pada saat sangat membutuhkan.
Tetapi dana datang lambat, dengan konflik Rusia dan Ukraina di antara krisis lain yang menarik perhatian dari bencana di Tanduk, kata pekerja kemanusiaan.
“Jumlah ini akan terus meningkat, dan kelaparan akan semakin parah jika musim hujan berikutnya … gagal dan orang-orang yang paling rentan tidak menerima bantuan kemanusiaan,” kata WFP dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Menurut WFP, kebutuhan akan tetap tinggi hingga tahun 2023, dan kelaparan sekarang menjadi risiko serius, terutama di Somalia di mana hampir setengah dari populasi 15 juta orang sangat kelaparan.
WFP mengatakan $ 418 juta diperlukan selama enam bulan ke depan untuk membantu yang terburuk.
Bulan lalu, Amerika Serikat mengumumkan bantuan $1,2 miliar berupa makanan darurat dan perawatan kekurangan gizi untuk membantu mencegah kelaparan di Tanduk Afrika, dan mendesak negara-negara lain untuk berbuat lebih banyak. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia