Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WFP: Lebih dari 2 juta Warga Palestina di Gaza Tanpa Akses Makanan dan Air

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - 3 jam yang lalu

3 jam yang lalu

0 Views

Kondisi di kamp pengungsian di Jalur Gaza. (Foto: File/Quds Press)

Roma, MINA – Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan, Sabtu (28/12), kehidupan lebih dari dua juta warga Palestina di Jalur Gaza telah terhenti, tanpa akses mendapatkan makanan, air bersih, atau tempat berlindung, karena serangan Israel terus berlanjut hingga bulan ke-15.

Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di akun X WFP, lembaga tersebut menyoroti tantangan besar yang dihadapi dalam memberikan bantuan yang menyelamatkan jiwa di Gaza.

“Meskipun kami telah berupaya sebaik mungkin untuk memberikan bantuan yang menyelamatkan jiwa, mustahil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam skenario konflik, ketidakamanan, dan pembatasan saat ini,” kata WFP.

WFP menekankan kebutuhan mendesak terwujudunya gencatan senjata permanen, dengan menyatakan bahwa gencatan senjata telah datang “terlambat” bagi rakyat Gaza, dengan kehidupan sehari-hari yang benar-benar terganggu.

Baca Juga: Putin Sampaikan Pernyataan Terkait Kecelakaan Pesawat Azerbaijan

“Kehidupan terhenti bagi lebih dari 2 juta orang tanpa akses ke makanan, air, tempat berlindung,” organisasi tersebut menyatakan.

Penduduk yang mengungsi di Gaza, yang sekarang tinggal di tenda-tenda darurat yang terbuat dari kain dan nilon, mengalami kondisi hidup yang sulit, diperburuk oleh kekurangan kebutuhan pokok seperti pakaian, perlengkapan tidur, dan penutup, sementara musim dingin memperburuk keadaan mereka.

Blokade dan serangan militer penjajah Zionis Israel yang terus berlanjut telah mendorong banyak wilayah di Gaza, terutama di daerah utara, ke dalam bencana kelaparan yang parah. Situasi semakin memburuk karena perang dan kekurangan yang terus berlangsung memaksa lebih banyak orang mengungsi ke selatan.[]

 

Baca Juga: Ada WNI Asal Kepri Jadi Korban TPPO di Kamboja

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda