Roma, MINA – Badan Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan keprihatinannya atas menurunnya bantuan global, khususnya dari Amerika Serikat, dan memperingatkan bahwa beban utama krisis itu jatuh pada perempuan dan anak-anak Afghanistan.
Dilansir dari Khaama Press, dalam sebuah unggahan di platform media sosial resminya di X, WFP membagikan sebuah video pada Kamis (10/4), yang menyoroti bahwa karena kekurangan dana, sekitar 650.000 ibu dan anak di Afghanistan telah ditolak aksesnya ke bantuan gizi penting.
Peringatan itu muncul pada saat Amerika Serikat telah menangguhkan bantuan pangannya ke Afghanistan, dengan alasan kekhawatiran bahwa Taliban dapat mengeksploitasi bantuan tersebut.
Reuters sebelumnya melaporkan bahwa pemerintah AS berencana untuk mengurangi bantuan asing, termasuk bantuan pangan darurat, ke Afghanistan dan negara-negara lain.
Baca Juga: Biara Tertua di Mandalay Runtuh oleh Gempa, Puluhan Biksu dan Biarawati Tewas
Menanggapi keputusan itu, Kepala WFP Cindy McCain memperingatkan bahwa pemotongan bantuan pangan darurat dapat menjadi “hukuman mati” bagi jutaan orang yang menghadapi kelaparan parah.
Bank Dunia juga telah memperingatkan bahwa ekonomi Afghanistan sedang mengalami penurunan yang parah, dengan pendapatan per kapita turun drastis. Tingkat pengangguran di negara itu telah melonjak, dan inflasi terus mengikis daya beli keluarga. Seperti yang dilaporkan PBB, lebih dari 90% warga Afghanistan hidup di bawah garis kemiskinan, dengan perempuan dan anak-anak menanggung beban krisis. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Washington Pertimbangkan untuk Cabut Visa Berdasarkan Konten Medsos