Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WHO: 25 Juta Warga Sudan Terancam Kelaparan, Wabah Kolera Capai 100 Ribu Kasus

Widi Kusnadi Editor : Bahron Ans. - 20 detik yang lalu

20 detik yang lalu

0 Views

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (Foto: Anadolu)

Jenewa, MINA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa kelaparan dan penyakit kian meluas di Sudan yang dilanda perang. Sedikitnya 25 juta orang kini menghadapi kerawanan pangan akut, sementara hampir 100 ribu kasus kolera tercatat sejak Juli tahun lalu.

Dalam laporan resminya, konflik bersenjata antara sudan/">militer Sudan dan kelompok saingan Rapid Support Forces (RSF) telah memaksa jutaan penduduk mengungsi, membagi negara itu ke dalam zona-zona kendali yang saling bersaing.

RSF dilaporkan masih bercokol kuat di Sudan bagian barat, sedangkan pemangkasan dana menghambat distribusi bantuan kemanusiaan ke wilayah terdampak.

“Kekerasan tanpa henti telah mendorong sistem kesehatan Sudan ke ambang kehancuran, menambah krisis yang sudah ditandai oleh kelaparan, penyakit, dan keputusasaan,” kata Pejabat Darurat Senior WHO, Ilham Nour, dalam pernyataan resminya.

Baca Juga: Trump Tuntut Universitas California Bayar Denda Rp16 Triliun karena Biarkan Demo Pro-Palestina

Menurutnya, kelaparan memperburuk beban penyakit di tengah populasi rentan. WHO memperkirakan sekitar 770 ribu anak di bawah usia lima tahun akan mengalami gizi buruk akut parah pada tahun ini.

Di saat yang sama, wabah kolera juga melanda kamp pengungsi Darfur di wilayah timur Chad, negara tetangga Sudan. Badan Pengungsi PBB (UNHCR) melaporkan, wabah di permukiman pengungsi Dougui telah mengakibatkan 264 kasus dan 12 kematian.

“Kondisi ini mendorong UNHCR menangguhkan pemindahan pengungsi dari perbatasan dengan Sudan untuk mencegah penyebaran kasus baru,” ujar Koordinator Situasi UNHCR, Patrice Ahouansou, dalam pengarahan di Jenewa.

Ia menegaskan perlunya tindakan segera, termasuk memperluas akses terhadap pengobatan, air bersih, sanitasi, kebersihan, serta relokasi pengungsi dari perbatasan untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak.

Baca Juga: Azerbaijan dan Armenia Teken Perjanjian Damai Bersejarah di Gedung Putih

Sejak pecahnya konflik pada April 2023, PBB mencatat lebih dari 14.000 orang tewas dan 10 juta lainnya terpaksa mengungsi, menjadikan krisis di Sudan salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia saat ini. []

Mi’raj News Agency (MINA) 

Baca Juga: DPR Texas Lumpuh, Jaksa Agung Ingin Usir Legislator Demokrat yang Kabur

Rekomendasi untuk Anda