Ankara, MINA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis )22/8) mendesak penelitian lebih lanjut tentang dampak kesehatan dari mikroplastik setelah dirilisnya temuan terbaru tentang kandungannya dalam air minum.
“Kami sangat perlu mengetahui lebih banyak tentang dampak kesehatan dari mikroplastik karena ada di mana-mana, termasuk dalam air minum kami,” kata Maria Neira, seorang ahli dari WHO, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Anadolu.
“Berdasarkan pengetahuan terbatas yang kami miliki saat ini, polusi mikroplastik dalam air minum saat ini tidak menimbulkan risiko kesehatan, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian dan temuan,” ujar Neira.
Dia menekankan bahwa orang-orang perlu mencegah peningkatan polusi plastik di seluruh dunia.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
“WHO merekomendasikan agar pemasok dan pengelola air minum menghilangkan mikroba patogen dan bahan kimia yang diduga berisiko untuk kesehatan manusia, seperti yang menyebabkan penyakit diare mematikan,” kata Neira.
Menurut temuan terbaru, mikroplastik yang lebih besar dari 150 mikrometer tidak mungkin diserap dalam tubuh manusia dan partikel penggumpal yang lebih kecil akan terbatas.
Temuan lain tentang bahaya mikroplastik ditemukan dan diterbitkan dalam jurnal Science Advances oleh tim peneliti yang menemukan 10.000 partikel plastik per liter di Arktik.
LSM dan organisasi internasional di bawah PBB menganggap pencemaran plastik sebagai salah satu masalah lingkungan paling mendesak yang sedang meningkat.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Untuk meningkatkan kesadaran, PBB menetapkan “Kalahkan Polusi Plastik” sebagai slogan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun lalu.(T/RS3/P1))
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina