Jenewa, MINA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyuarakan dukungan kuat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengaktifkan ‘Pasal 99’ terkait situasi di Gaza, Palestina sebagai langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebelumnya pada Rabu (6/12) Guterres memperingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa konflik di Jalur Gaza “dapat memperburuk ancaman yang ada terhadap perdamaian dan keamanan internasional.” Dilansir dari Anadolu Agency.
Mengutip Pasal 99 Piagam PBB untuk pertama kalinya sejak menjadi pejabat tinggi organisasi tersebut pada tahun 2017, Guterres mengatakan dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan: “Permusuhan lebih dari delapan minggu di Gaza dan Israel telah menciptakan penderitaan manusia yang mengerikan, kehancuran fisik dan kehancuran, trauma kolektif di pendudukan Israel dan Palestina.”
Pada hari yang sama, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada platform X, “Saya mendukung surat Sekretaris Jenderal Guterres kepada Dewan Keamanan PBB, yang menerapkan Pasal 99 dan menyerukan gencatan senjata. Sistem kesehatan Gaza berada dalam kondisi lemah dan hampir kehancuran total. Kita memerlukan perdamaian demi kesehatan.”
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
“Gaza tidak bisa kehilangan rumah sakit lagi.. dan satu rumah sakit lagi di ambang penutupan. Rumah Sakit Kamal Adwan, di Gaza utara, dilaporkan hampir terhenti, dan hanya 20 pasien yang mendapatkan perawatan,” tambah Ghebreyesus.
“Hal ini disebabkan oleh pertempuran sengit serta kurangnya pasokan dasar: air, makanan, obat-obatan dan bahan bakar. Hal ini akan membuat ribuan orang kehilangan layanan penting untuk menyelamatkan nyawa. Berikut jumlah rumah sakit Gaza terbaru: 14 rumah sakit berfungsi sebagian; 3 rumah sakit tidak berfungsi maksimal. rumah sakit; 19 rumah sakit tidak berfungsi; 2 rumah sakit lapangan. Sikap tidak berperasaan ini harus diakhiri,” tegasnya.
Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada Jumat setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina Hamas.
Setidaknya lebih dari 16.200 warga Palestina telah terbunuh oleh bombardir Israel dan serangan darat tiada henti 7.000 warga hilang masih tertimbun runtuhan, serta lebih dari 43.000 lainnya terluka di Jalur Gaza sejak 7 Oktober
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid dan gereja, juga telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat yang tiada henti dari Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Blokade Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza, serta mengurangi pasokan bantuan hingga hanya sedikit.(T/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah