Jenewa, MINA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan penyebaran polio di Jalur Gaza dan mungkin bisa lebih parah lagi karena buruknya sanitasi di daerah kantong Palestina tersebut.
Ayadil Saparbekov, Ketua tim WHO untuk keadaan darurat kesehatan di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, mengatakan virus polio tipe 2 yang berasal dari vaksin telah diisolasi dari sampel lingkungan dari limbah.
“Ada risiko tinggi penyebaran virus polio turunan vaksin yang beredar di Gaza, bukan hanya karena deteksinya tetapi juga karena situasi sanitasi air yang sangat buruk,” kata dia kepada wartawan di Jenewa melalui tautan video dari Yerusalem yang dikutip Middle East Eye (MEE), Selasa (24/7).
“Hal ini mungkin juga meluas ke tingkat internasional, pada titik yang sangat tinggi,” tambah Saparbekov.
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Dia mengatakan, pekerja dari WHO dan badan anak-anak PBB, Unicef, dijadwalkan tiba di Gaza pada Kamis (25/7) untuk mengumpulkan sampel tinja manusia sebagai bagian dari penilaian risiko.
Saparbekov berharap hal ini akan selesai sebelum akhir pekan dan memungkinkan dikeluarkannya rekomendasi.
“Termasuk perlunya kampanye vaksinasi massal serta jenis vaksin apa yang harus digunakan dan kelompok usia populasi yang perlu divaksinasi,” jelasnya.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada pekan lalu mengatakan, rumah sakitnya dan seluruh fasilitas kesehatan di Gaza selatan berada pada “titik kritis” dan tidak mampu merawat warga Palestina menderita luka yang mengancam jiwa mereka.[]
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Mi’raj News Agency (MINA)