Khartoum, MINA – Sedikitnya 459 orang tewas, dan 4.072 terluka akibat konflik bersenjata selama dua pekan lebih di ibu kota Sudan, Khartoum, kata perwakilan Sudan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Hal itu disampaikan Dr. Nima Saeed Abid, dalam jumpa pers PBB melalui video pada Selasa (25/4), demikian Anadolu melaporkan.
Mengenai serangan terhadap sektor kesehatan, Abid mengatakan bahwa WHO telah memverifikasi 14 serangan sejak kekerasan dimulai, dengan delapan kematian dan dua luka-luka.
“Rumah sakit juga mengalami kerusakan. Serangan terhadap perawatan kesehatan tercela dan harus dihentikan,” katanya.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Sementara Jens Laerke, Juru Bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, mengatakan, tentang upaya evakuasi mereka yang telah dipindahkan dari Khartoum dan sekarang di Port Sudan, “kami sedang mencari cara untuk memindahkan mereka lebih jauh,” katanya.
Pada evakuasi konvoi PBB hari Senin ke Port Sudan yang terdiri dari 700 orang, termasuk PBB, LSM internasional, dan staf kedutaan, Laerke menegaskan pihaknya tetap berkomitmen untuk tinggal dan memberikan bantuan yang kuat di Sudan ke depan.
Pada tanggal 15 April, pertempuran meletus antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan RSF, yang dinyatakan militer sebagai kelompok pemberontak.
Dalam beberapa bulan terakhir, ketidaksepakatan antara tentara, dan RSF atas reformasi keamanan militer berubah menjadi konflik yang panas. (T/R6/RI-1)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)