WHO: Lebih dari 18.000 Kasus Cacar Monyet Dilaporkan Secara Global, Sebagian Besar di Eropa

Jenewa, MINA – Lebih dari 18.000 kasus dan lima kematian telah dilaporkan secara global, sebagian besar di Eropa.

Catatan menyebutkan di 78 negara, dengan lebih dari 70% infeksi di Eropa dan 25% di Amerika, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada hari Rabu (27/7).

“Sekitar 10% dari kasus memerlukan rawat inap, untuk mengatasi rasa sakit yang disebabkan penyakit ini,” kata Kepala Tedros Ghebreyesus dalam webinar tentang COVID-19 dan cacar monyet, Anadolu melaporkan.

“Ini adalah wabah yang dapat dihentikan jika negara, komunitas, dan individu menginformasikan diri mereka sendiri, menanggapi risiko dengan serius, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan penularan dan melindungi kelompok rentan,” katanya.

WHO menyatakan wabah cacar monyet yang sedang berlangsung sebagai darurat kesehatan global Sabtu lalu.

“Meskipun 98% kasus sejauh ini di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, siapa pun yang terpapar bisa terkena cacar monyet, itulah sebabnya WHO merekomendasikan agar negara-negara mengambil tindakan untuk mengurangi risiko penularan ke kelompok rentan lainnya, termasuk anak-anak, ibu hamil, dan mereka yang mengalami imunosupresi,” kata Tedros.

Dia memperingatkan, stigma dan diskriminasi bisa sama berbahayanya dengan virus apa pun dan dapat memicu wabah cacar monyet.

“Seperti yang telah kita lihat dengan COVID-19, informasi yang salah dan disinformasi dapat menyebar dengan cepat secara online, jadi kami meminta platform media sosial, perusahaan teknologi, dan organisasi berita untuk bekerja sama dengan kami untuk mencegah dan melawan informasi berbahaya,” katanya.

Selain penularan melalui aktivitas seksual, cacar monyet dapat menyebar di rumah tangga melalui kontak dekat antar manusia, seperti berpelukan dan berciuman, serta handuk atau tempat tidur yang terkontaminasi, jelasnya.

Tedros mengatakan WHO merekomendasikan vaksinasi yang ditargetkan untuk mereka yang terpapar dengan cacar monyet dan orang lain yang berisiko tinggi terpapar, seperti beberapa pekerja laboratorium dan mereka yang memiliki banyak pasangan seksual.

“Saat ini, kami tidak merekomendasikan vaksinasi massal terhadap cacar monyet,” katanya.

Satu vaksin cacar, MVA-BN, telah disetujui di Kanada, AS dan Uni Eropa untuk digunakan melawan cacar monyet. Dua vaksin lain, LC16 dan ACAM2000, juga sedang dipertimbangkan, kata WHO. (T/R7/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.