Jenewa, MINA – Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Kamis (7/7) mengatakan telah mencatat total 6.027 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi dan tiga kematian terkait sejak awal tahun, di lima wilayah globalnya di 59 negara atau wilayah.
Sejak 27 Juni, ketika “berita wabah penyakit” sebelumnya diterbitkan, ada 2.614 kasus baru, naik 77% telah dicatat, kata badan kesehatan global itu dalam sebuah pernyataan, Anadolu melaporkan.
Dua kematian baru telah dilaporkan, dengan sembilan negara atau wilayah lainnya melaporkan kasus.
WHO mengatakan ini adalah pertama kalinya penularan lokal cacar monyet telah dilaporkan di negara-negara yang baru terkena dampak di Afrika dan secara global, tanpa hubungan epidemiologis ke tempat-tempat di Afrika Barat atau Tengah yang sebelumnya melaporkan kasus cacar monyet.
Baca Juga: Kolombia di Hadapan Mahkamah Internasional: Israel Dorong Gaza Menuju Bencana Kemanusiaan
Badan kesehatan dunia mencatat, wabah terus menyebar terutama pada pria yang berhubungan seks dengan pria, menunjukkan tidak ada sinyal penularan berkelanjutan di luar jaringan ini, untuk saat ini.
Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu (6/7), ia terus khawatir dengan skala dan penyebaran virus cacar monyet.
“Pengujian tetap menjadi tantangan, dan kemungkinan besar ada sejumlah besar kasus yang tidak tertangani,” kata Tedros.
“Eropa adalah pusat wabah saat ini, mencatat lebih dari 80% kasus secara global,” ujarnya.
Baca Juga: Belgia di Hadapan Mahkamah Internasional: Israel Tidak Miliki Kedaulatan di Palestina
WHO mengatakan, di Afrika kasus muncul di negara-negara yang sebelumnya tidak terpengaruh.
“Tim saya mengikuti data dengan cermat,” Tedros menekankan.
“Saya berencana untuk mengadakan kembali komite darurat tentang epidemiologi saat ini dan evolusi wabah dan penerapan tindakan penanganan,” tambahnya
Pada pertemuan 27 Juni, komite darurat mengatakan wabah cacar monyet belum menjadi darurat kesehatan global.
Baca Juga: Suriah Tolak Bergabung dengan Perjanjian Abraham
WHO mengatakan sedang bekerja dengan negara-negara dan produsen vaksin untuk mengoordinasikan pembagian vaksin, yang saat ini langka dan perlu dapat diakses oleh orang-orang yang berisiko tinggi. (T/R7/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Virgin Atlantic Hentikan Penerbangan ke Israel Secara Permanen