Panama City, 4 Ramadhan 1434/12 Juli 2013 (MINA) – Meskipun kampanye kesehatan masyarakat gencar dilakukan, merokok tetap menjadi penyebab utama kematian dapat dihindari di seluruh dunia, membunuh hampir enam juta orang per tahun, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
“Jika kecenderungan ini terus terjadi, jumlah kematian akibat penggunaan tembakau rokok akan meningkat menjadi delapan juta setiap tahun pada 2030,” kata Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dalam sebuah penjelasan resmi di Panama, Rabu (10/7).
Sekitar 80 persen kematian terkait tembakau diperkirakan pada tahun 2030 di negara berpenghasilan rendah dan menengah, laporan tersebut menambahkan.
Tembakau merupakan faktor risiko utama untuk penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, dan penyakit pernapasan kronis.
Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut
“Jika kita tidak gencar melarang iklan, promosi, dan sponsor rokok, kalangan remaja dan dewasa akan terus terpikat mengonsumsi tembakau rokok,” kata Direktur Jenderal WHO, Dr. Margaret Chan seperti dilansir IINA yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA), Jum’at (12/7).
Dia menegaskan, setiap negara memiliki tanggung jawab melindungi warganya dari penyakit yang terkait dengan tembakau, kecacatan, dan kematian.
Menurut data WHO, di antara korban meninggal tahun ini, lima juta jiwa adalah pengguna atau mantan pengguna tembakau. Sementara lebih dari 600.000 orang meninggal karena perokok pasif.
Penggunaan tembakau diyakini telah menyebabkan kematian 100 juta orang di abad ke-20. Penghitungan untuk abad ini bisa melambung hingga satu miliar orang, WHO memperingatkan.
Baca Juga: Protes Agresi Israel di Gaza, Mahasiswa Tutup Perpustakaan Universitas New York
“Kita tahu bahwa hanya pelarangan total iklan, promosi dan sponsor rokok merupakan cara yang efektif untuk mencegah penggunaan tembakau,” kata Dr Douglas Bettcher, Direktur departemen Pencegahan Penyakit Tidak menular WHO.
“Negara-negara yang memperkenalkan larangan lengkap bersama dengan langkah-langkah pengendalian tembakau lainnya telah mampu mengurangi penggunaan tembakau secara signifikan hanya dalam beberapa tahun,” ungkapnya. (T/P02/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris