Jenewa, MINA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa peringatan dikeluarkan sebelum Israel mengebom Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara pada Kamis (5/12), menurut Richard Peeperkorn, perwakilan WHO di wilayah Palestina yang diduduki.
Ia menambahkan dalam jumpa pers di Jenewa, RS Kamal Adwan saat ini beroperasi dengan kapasitas minimum. WAFA melaporkan.
Pada Jumat (6/12) waktu Palestina, penjajah Israel kembali melancarkan serangan terhadap RS Kamal Adwan di Beit Lahia.
Serangan darat yang intens disertai tembakan senjata api dan artileri memaksa tim medis MER-C Indonesia yang sedang bertugas di rumah sakit tersebut melakukan evakuasi paksa dengan berjalan kaki.
Baca Juga: Hamas: Penyitaan Tanah Palestina oleh Smotrich Langkah Fasis Aneksasi Tepi Barat
“Saat ini sedang serangan darat. Kami evakuasi jalan kaki dari RS Kamal Adwan, sekarang di RS Indonesia, insya Allah jalan ke Salah Al-Din,” ujar dr. Faradina Sulistiyani, relawan medis MER-C, melalui pesan suara yang diterima Minanews.net.
Meski demikian, Direktur RS Kamal Adwan, dr. Hussam Abu Safiya, bersama staf lokal lainnya, memilih tetap bertahan di rumah sakit yang kini terkepung kendaraan militer Israel.
Sebelumnya, tim medis MER-C bersama Konvoi WHO tiba di RS Kamal Adwan pada Ahad (1/12) setelah berulang kali mengalami penolakan izin masuk oleh penjajah Israel. Selama hampir sepekan bertugas, mereka menghadapi krisis akibat serangan yang terus berulang.
Keterangan resmi MER-C menyebutkan bahwa situasi di RS Kamal Adwan semakin memburuk, sementara kebutuhan medis di Jalur Gaza terus meningkat akibat eskalasi konflik. []
Baca Juga: Penjajah Israel Bombardir RS Kamal Adwan, Tim Medis MER-C Dievakuasi Paksa
Mi’raj News Agency (MINA)
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur