Gaza, 15 Syawal 1435/11 Agustus 2014 (MINA) – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-Moon berkolaborasi secara rahasia dengan Israel dan Amerika Serikat untuk melemahkan laporan Dewan Penyelidikan PBB yang menuntut penyelidikan terhadap Israel atas pelanggaran hak asasi manusia di Gaza, menurut bocoran data Wikileaks yang beredar akhir-akhir ini.
Wikileaks merilis dokumen tersebut pada Jumat dengan mengungkapkan Ban Ki-Moon menulis surat kepada Dewan Keamanan PBB meminta anggotanya untuk tidak mengambil rekomendasi Dewan Penyelidikan PBB untuk dimasukkan ke dalam data pelaporan mengenai pemboman Israel ke Gaza pada Desember 2008 dan Januari 2009..
Telesurtv.net yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, dewan penyelidikan mencatat Pasukan Penjajahan Israel (IOF) memiliki peran langsung dalam melakukan tujuh dari sembilan serangan terhadap gedung PBB di Jalur Gaza, sehingga mereka mengatakan Israel telah melanggar hukum.
Menurut Wikileaks, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Susan Rice berbicara setidaknya empat kali dengan Ban Ki Moon untuk membahas kekhawatiran laporan Dewan Penyelidik mengenai insiden yang mengenai bangunan PBB di Gaza pada Desember 2008 dan Januari 2009. Rekomendasi Dewan dalam laporan juga menyerukan penyelidikan lebih dalam pada insiden itu.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Menurut Wikileaks, Rice awalnya meminta sekjen PBB itu untuk tidak menyertakan rekomendasi tuntutan terhadap Israel dalam ringkasan laporan akhir itu yang seharusnya dikirim ke Dewan Keamanan PBB pada 5 Mei lalu. Ban menjawab geraknya dibatasi di dewan setelah Dewan Penyelidikan berdiri secara independen; dan permintaan AS tidak bisa asal mengubahnya.
Dalam percakapan kedua, Rice mendesak Ban Ki-Moon untuk menegaskan dalam surat pengantar laporan itu bahwa rekomendasi Dewan melebihi ruang lingkup kerangka acuan dan tidak ada tindakan lebih lanjut diperlukan. Ban kemudian menjawab stafnya sedang mengerjakan hal itu. Dia menegaskan dalam panggilan telepon terakhirnya bahwa “surat pengantar pesanan” telah selesai.
Wikileaks adalah sebuah badan organisasi yang didirikan Julian Assange, seorang wartawan asal Australia yang sempat “mengguncangkan” AS dengan bocoran rahasia-rahasia operasinya beberapa waktu lalu, sebelum kemunculan staf badan intelijen CIA Edward Snowden ke permukaan.
Dokumen rahasia Amerika Serikat, begitu para media baik lokal maupun international menyebutkan bahwa organisasi wikileaks mempunyai lebih dari 250ribu dokumen rahasia Amerika Serikat yang dikirimkan oleh kantor-kantor duta besarnya diberbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. (T/P03/P01).
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)