Wilayah 3T Jadi Prioritas Pembangunan Madrasah

Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, M. Sidik Sisdiyanto. (Foto: Kemenag)

Tanjung Pinang, MINA – Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah. M Sidik Sisdiyanto mengatakan skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2025 untuk pembangunan madrasah akan diprioritaskan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) serta penopang Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kementerian Agama telah mengevaluasi bantuan sarana prasarana Madrasah dengan skema pembiayaan SBSN.

Menurut Sidik mengevaluasi dan penyusunan skala prioritas diperlukan seiring berkurangnya alokasi anggaran SBSN.

“Ini juga berkaitan dengan perencanaan pemerataan penerima manfaat SBSN madrasah. Kita akan prioritaskan madrasah di kawasan 3T dan daerah penopang IKN,” kata Sidik dikutip Sabtu (4/5).

Lanjut Sidik, penyelenggaran SBSN 2025 juga akan diutamakan pada pemenuhan gedung primer, seperti laboratorium, ruang kelas baru, dan asrama.

Baca Juga:  Tiba di Madinah, Jamaah Haji Kloter Lima Sujud Syukur Setelah Pesawatnya Alami Gangguan Mesin

“Secara khusus kami meminta pihak-pihak terkait untuk duduk bersama, mengevaluasi daftar sementara madrasah SBSN 2025, mengingat anggaran berkurang dibanding 2024,” sebutnya.

Terkait ini, Kepala Subdirektorat Sarana Prasarana KSKK Madrasah, Arif Rahman mengaku sudah menjalin komunikasi dengan beberapa pihak untuk menyelesaikan administrasi terkait madrasah di Ibu Kota Nusantara dan kawasan penopangnya.

“Setelah administrasi dan syarat terpenuhi, dimungkinkan madrasah di Ibu Kota Nusantara dan penopangnya bisa diusulkan sebagai penerima manfaat SBSN Madrasah,” ujarnya.[]

Mi’raj News Agency (MINA)