
Yaman
berlari menyelamatkan diri bersama anaknya dari peperangan di Yaman. (Foto: Reuters/Gary Cameron)" width="300" height="169" /> Seorang wanita Yaman berlari menyelamatkan diri bersama anaknya dari peperangan di Yaman. (Foto: Reuters/Gary Cameron)London, 14 Rajab 1436/3 Mei 2015 (MINA) – Menteri Luar Negeri Yaman Riyadh Yassin mengatakan, sebagian besar wilayahnya tidak lagi dikuasai oleh Houthi.
“Anda bisa menyebut perang disayangkan, tapi (mantan presiden) Saleh dan Houthi tidak memberi kami pilihan,” kata Yassin di sebuah konferensi pers di London, Sabtu (2/5).
“Mudah-mudahan itu akan segera selesai. Ini adalah perang untuk menyelamatkan Yaman dan masa depan Yaman,” katanya, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Yassin juga menegaskan, tidak akan ada dialog dengan pemberontak Houthi, kecuali mereka menarik semua pejuangnya.
Baca Juga: Raja Salman Sampaikan Pesan Ramadhan
Sementara itu di hari yang sama, pejabat kemanusiaan PBB memperingatkan, berbagai infrastruktur utama di Yaman terancam lumpuh karena kekurangan bahan bakar utama.
Infrastruktur utama itu mencakup persediaan air, pelayanan kesehatan dan telekomunikasi.
“Layanan yang masih tersedia di negara itu dalam hal kesehatan, air, makanan dengan cepat akan menghilang, karena bahan bakar tidak lagi dipasok ke negara itu,” kata Johannes van der Klaauw kepada AFP.
Di kota pelabuhan selatan Aden, sedikitnya 27 orang dilaporkan tewas dalam pertempuran Sabtu.
Pertempuran membuat ratusan keluarga sipil terperangkap di rumahnya selama berminggu-minggu. Mereka bergantung pada relawan yang melakukan perjalanan berbahaya ke pelabuhan dengan perahu reyot membawa makanan dan obat-obatan. (T/P001/P2)
Baca Juga: 120 Lebih Pejuang Hezbollah Lebanon yang Gugur Dimakamkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din