Jakarta, MINA – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menegaskan, prajurit TNI dan Polri yang diterjunkan ke sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat adalah untuk melindungi masyarakat di sana.
Pernyataan Wiranto keluar menyusul munculnya isu mengenai adanya tindakan kekerasan yang dilakukan prajurit TNI dan Polri terhadap masyarakat di Papua dan Papua Barat.
“Sudah dikatakan, penugasan prajurit TNI dan Polri bukan melakukan tindakan represif. Tugasnya itu melindungi masyarakat, melindungi objek kita, objek penting, instalasi-instalasi penting, dan fasilitas umum,” kata Wiranto kepada awak media di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (9/9).
Ia mengatakan, meski prajurit TNI dan Polri yang masih ditempatkan di Papua dan Papua Barat jumlahnya cukup besar, tapi jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan TNI dan Polri menjadi sangat kecil, tidak sampai satu persen.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Wiranto mengaku sempat menerima informasi bahwa di Papua dan Papua Barat kondisinya sangat tidak aman, sehingga harus menerjukan kekuatan militer dalam sekala besar besar. Padahal, kata dia, informasi itu sama sekali tidak benar.
“Tadi saya tanya kepada Panglima TNI jumlahnya pasukan kita TNI dan Polri kalau digabung sekitar 850 ribu. Nah yang ada di sana (Papua) sekitar 6 ribu-an. Jadi tidak sampai satu persen. Kecil. Jadi jangan kemudian disebut bahwa wah di sana TNI, polisi menggeruduk di sana, mengadakan aksi-aksi menakut-nakuti rakyat. Ini berita tidak benar,” katanya.
Selain itu, kata dia, kehadiran TNI-Polri diinstruksikan untuk persuasi edukatif, mengajak masyarakat menghindari kekerasan dan pengrusakan, berdampingan secara damai, dan mengajak pendatang maupun masyarakat asli hidup berdampingan seperti biasa.
“Mereka punya misi itu. Misi tambahannya ya bersihkan puing-puing akibat kebakaran, akibat kerusakan, dibersihkan supaya bersih sehingga PUPR segera bisa masuk dan membangun kembali. Sudah ada instruksi presiden segera dilakukan pembangunan kembali,” ujarnya.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
“Sedangkan untuk membangun milik-milik perorangan yang kemarin juga keserempet rusak juga sedang dipikirkan untuk mendapatkan bantuan untuk bisa membangun kembali. Apakah tokonya, apakah kiosnya, rumah-rumah mereka yang kemarin kena perusakan dari aksi-aksi yang anarkis,” katanya. (L/R06/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III