WNI di AS Jadi Orang Tua Asuh Anak Yatim di Lampung

(Foto: Istimewa)

, MINA – Walau raga jauh di Negeri Paman Sam, namun jiwa membangun Indonesia tidak pernah pudar. Begitulah yang dilakukan oleh sebagian diaspora Indonesia yang saat ini menetap di (AS).

Emil Ranakusuma, perwakilan dari pengajian diaspora Indonesia di wilayah Vienna, Virginia, matanya tampak berkaca-kaca saat bertatap muka dengan calon anak-anak asuh melalui layar gawainya.

Anak-anak yang berasal dari berbagai daerah di Lampung tersebut berkumpul di Kantor Lampung untuk berkenalan dan menerima arahan dari calon orang tua asuh mereka.

“Alhamdulilah, kita dari pengajian Indonesia di Virginia sudah komitmen akan mengirimkan dana bulanan untuk membantu sekolah adik-adik semua,” kata Emil yang saat ini juga menjabat sebagai Chairman Dompet Dhuafa cabang Amerika Serikat, demikian keterangan pers yang diterima MINA, Senin (22/7).

Selain itu, Ada Wahyu Lestari, perwakilan dari pengajian diaspora Indonesia di wilayah Arizona yang juga turut berkomitmen untuk membantu pendidikan anak-anak yatim di Indonesia.

“Semoga adik-adik jadi lebih semangat belajarnya. Kami pun tidak hanya memberikan uang, tapi juga memantau dan membimbing perkembangan adik-adik di sekolah,” ujarnya.

Program ini merupakan kerja sama antara Dompet Dhuafa Amerika Serikat dan Dompet Dhuafa Lampung. Banyaknya diaspora Indonesia yang berhasil di negara adidaya ini membuat organisasi cabang yang diresmikan di AS sejak tahun 2014 ini mau menjadi jembatan untuk kebaikan bangsa.

“Sebenarnya banyak orang-orang Indonesia yang saat ini menetap di Amerika Serikat yang mau membantu negara kita. Tapi mereka butuh organisasi terpercaya untuk memanajemen programnya,” ungkap Irwan
Saputra, Executive Director Dompet Dhuafa USA.

Adapun bentuk program Orang Tua Asuh ini, setiap anak akan mendapat bantuan dana beasiswa sebesar $30 atau sekitarRp 420.000 per bulan.

“Jumlah tersebut tidak terlalu besar untuk orang yang tinggal di Amerika Serikat. Tapi dana tersebut sangat berarti untuk masyarakat kurang mampu yang ada di Tanah Air,” ujar Irwan.

Saat ini, ada sekitar 30 anak dari kelas SD sampai kelas SMP yang turut didukung oleh program ini. Kedepannya, program ini akan terus dikembangkan sehingga akan lebih banyak anak yatim di Indonesia yang dapat terus melanjutkan pendidikan mereka.(L/R01/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.