Sanaa, 18 Jumadil Akhir 1436/7 April 2015 (MINA) – Mahasiswa Indonesia di Yaman mengirim pesan kepada koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Sidik Mustaqim di Sudan, melaporkan, bom jatuh di ibukota Sanaa, Yaman, setiap malam.
Informasi itu diterima Selasa (7/4) dini hari dari Syamsuddin, mahasiswa Indonesia di Yaman yang kini berada dalam perjalanan evakuasi pulang ke tanah air.
Syamsuddin mengatakan dalam pesannya, saat masih di Sanaa, terdengar rentetan tembakan peluru senjata berat dan setiap malam pesawat tempur terbang di langit Sanaa untuk membom posisi kelompok Houthi.
Pesan juga menyebutkan, sebelumnya sebanyak 24 WNI ditangkap oleh milisi Houthi, namun tim KBRI bisa bernegosiasi mengeluarkannya.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Syamsuddin datang ke Yaman pada 2010 bersama delapan WNI lainnya, dia berasal dari Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Dia mengatakan, WNI yang ada di Sanaa semuanya pulang lewat darat melalui jalur Hudaydah, kemudian menuju perbatasan Arab Saudi ke kota Jizan.
Dari Jizan naik pesawat TNI menuju kota Salala, Oman, kemudian terbang ke Indonesia dengan penerbangan komersil.
Dilaporkan juga, WNI yang berada di Hadramaut, selatan Yaman, menyatakan tidak mau pulang dengan alasan “kondisi Hadramaut masih kategori aman”.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Koalisi negara Teluk pimpinan Arab Saudi meluncurkan serangan udara di Yaman mulai 26 Maret lalu, menargetkan posisi-posisi milisi Houthi yang sudah menguasai ibukota Sanaa sejak September tahun lalu. (L/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan