Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WNI RINA DAN KELUARGA SUDAH KELUAR DARI GAZA

Rudi Hendrik - Rabu, 27 Agustus 2014 - 21:21 WIB

Rabu, 27 Agustus 2014 - 21:21 WIB

1379 Views

Rina Wati bersama suami Ahmad Skaik dan relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) di perbatasan Mesir. Foto: MINA
Rina Wati bersama suami Ahmad Skaik dan relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) di <a href=

perbatasan Mesir. Foto: MINA" width="300" height="198" /> Rina Wati bersama suami Ahmad Skaik dan relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) di perbatasan Mesir. Foto: MINA

Gaza, 1 Dzulqo’dah 1435/27 Agustus 2014 (MINA) – Warga Negara Indonesia (WNI) asal Cianjur Jawa Barat bersama keluarganya yang terjebak dalam perang terbaru Israel-Palestina akhirnya bisa keluar Gaza setelah sebelumnya tertahan di perbatasan Mesir.

“Alhamdulillah, Rina, suami, dan anaknya sudah menuju Kairo bersama tim dari KBRI,” lapor koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jalur Gaza, Rabu (27/8).

Sebelumnya, Rina diantar tim relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C ) menuju rafah/">perbatasan Rafah dan kemudian dijemput Sekretaris II Protokol dan Konsuler KBRI Kairo Puji Basuki bersama tim yang tiba  di perbatasan Jalur Gaza Rabu siang pukul 11.00 waktu setempat

Sebelumnya, Rina Wati dan keluarga yang sudah menunggu kedatangan tim di imigrasi Gaza segera menuju ke imigrasi Mesir yang hanya berjarak 100 meter, namun pihak Mesir menahan semua warga Gaza termasuk Rina Wati tepat di depan imigrasi Mesir, lapor koresponden.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

“Kami hanya ingin keluar, kasian anak-anak saya,” ujar Rina kepada tim MINA.

Rina Wati menikah dengan warga Gaza Ahmad Skaik pada 2008. Mereka sebelumnya tinggal di Arab Saudi. Namun, karena ada beberapa kesulitan yang dihadapi, keduanya pindah ke rumah Ahmad di Gaza pada 28 Maret 2012 dan tinggal di sana.

Keluarga itu dikaruniai dua orang anak yakni Yahya Skaik dan Yasin Skaik. Yasin dilahirkan dalam kondisi prematur dalam situasi perang yang dilancarkan Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Juli lalu.

Koresponden MINA menuturkan, Selasa pagi Waktu Gaza, Rina beserta keluarga diantar oleh relawan MER-C bertolak menuju Rafah.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Perjalanan berjarak 40 kilometer dari Gaza menuju rafah/">perbatasan Rafah tersebut cukup menegangkan, karena serangan-serangan Zionis Israel kala itu masih  berlanjut, yakni  sebelum kesepakatan genjatan senjata permanen disepakati bersama gerakan-gerakan Palestina Selasa malamnya.

“Sepanjang perjalanan tidak banyak kendaraan yang melintas bahkan bisa dibilang hanya kendaraan kami yang melintas,” lapor Koresponden MINA di Gaza.

Rina Wati dan keluarga tiba di Rafah sekitar pukul 08.30 pagi, segera diarahkan ke ruang keberangkatan imigrasi Rafah. Relawan MER-C mencoba mengontak tim penjemput dari KBRI, namun hingga sekitar tiga jam, tim KBRI belum bisa dihubungi.(L/K01/R04)

 

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Palestina
Palestina