New York, MINA – Iran menolak upaya Amerika dan Arab yang menyeru agar Teheran meredam responsnya atas pembunuhan Israel terhadap Kepala Biro Politik Hamas Palestina Ismail Haniyeh di Teheran, The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan, Ahad (4/8).
Pada 31 Juli lalu, IRGC mengumumkan kematian Haniyeh, yang sedang berkunjung ke Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran Masoud Pezeshkian.
WSJ mengutip orang-orang yang mengetahui pembicaraan tersebut yang mengatakan, Teheran memberi tahu diplomat Arab pada Sabtu bahwa mereka tidak peduli jika responsnya terhadap pembunuhan Israel menyebabkan pecahnya perang.
Menurut sumber tersebut, Amerika Serikat meminta Eropa dan pemerintah sekutu lainnya untuk menyampaikan pesan kepada Iran dan mendesaknya untuk menghindari eskalasi, dengan peringatan bahwa setiap serangan besar dapat memicu respons.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Washington juga mengisyaratkan bahwa upaya Presiden Iran Masoud Pezeshkian untuk meningkatkan keterlibatan dengan Barat akan lebih berhasil jika Teheran menunjukkan sikap menahan diri.
Sebagai bagian dari pesannya kepada Iran, AS juga mengeklaim bahwa mereka mendesak Israel untuk melakukan de-eskalasi juga. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan