Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WSJ: Kepala CIA Temui Putra Mahkota Saudi untuk ‘Perbaiki Hubungan Riyadh-Washington’

Rudi Hendrik - Kamis, 5 Mei 2022 - 12:44 WIB

Kamis, 5 Mei 2022 - 12:44 WIB

6 Views

Kepala CIA William Burns. (CQ-Roll Call via Getty)

Washington, MINA – Direktur Central Intelligence Agency (CIA) AS bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed Bin Salman dan pejabat tinggi Saudi lainnya bulan lalu, untuk memperbaiki hubungan yang tegang antara Riyadh dan Washington, The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan, Selasa (3/5).

Kepala CIA William Burns bertemu dengan pejabat Arab Saudi di kota pesisir Jeddah pada pertengahan April, kata harian Amerika itu, mengutip seorang pejabat AS.

“Itu adalah percakapan yang bagus, nada yang lebih baik daripada keterlibatan pemerintah AS sebelumnya,” kata pejabat itu, meskipun tidak diungkapkan apa yang dibahas dalam pembicaraan tersebut, The New Arab melaporkan.

AS memiliki hubungan yang kuat dengan Arab Saudi, dengan kerajaan Teluk menjadi mitra keamanan penting bagi Washington di Timur Tengah.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Namun, hubungan antara kedua negara telah melemah sejak Joe Biden menjadi presiden tahun lalu.

Sebulan setelah menjabat, Biden merilis laporan intelijen AS yang menyalahkan pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi kepada Riyadh. Sejak itu AS bersumpah untuk meminta pertanggungjawaban Arab Saudi atas pembunuhan dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya.

Biden juga berjanji tahun lalu untuk mengakhiri bantuan untuk pertempuran koalisi pimpinan Saudi di Yaman, meskipun sejak itu AS menjual persenjataan ke UEA, negara anggota koalisi juga.

Baru-baru ini, hubungan kedua negara diuji atas invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat

Menanggapi invasi pada bulan Februari, AS telah mendesak negara-negara penghasil energi lainnya untuk meningkatkan produksi mereka guna mengurangi ketergantungan dunia pada pasokan Rusia.

Seperti negara-negara anggota OPEC lainnya, Arab Saudi telah menolak tekanan tersebut, dengan mengatakan bahwa Kerajaan hanya akan membuat sedikit peningkatan dalam produksi.

Riyadh juga ragu-ragu untuk mengutuk Moskow karena menginvasi Ukraina. (T/RI-1/P1)

 

Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda