Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WTO Terima Konsultasi Qatar Soal Blokade Perdagangan

Ali Farkhan Tsani - Ahad, 6 Agustus 2017 - 16:00 WIB

Ahad, 6 Agustus 2017 - 16:00 WIB

367 Views

wto-300x94.jpg" alt="" width="629" height="197" />

Doha, MINA – Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengatakan, telah menerima konsultasi delegasi Qatar terkait blokade negara-negara tetangganya.

Meskipun Qatar mengajukan keluhannya yang luas kepada WTO pada Senin (31/7/2017) untuk menentang blokade perdagangan oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain, WTO harus mempelajari dokumen-dokumen yang relevan sebelum mengumumkan secara resmi prosedur tersebut.

Tiga negara pemblokir, bersama dengan Mesir, memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada 5 Juni.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Keluhan terkait dengan tindakan tiga negara tetangga yang membatasi perdagangan barang dan jasa, dan hak kekayaan intelektual yang terkait dengan perdagangan, WTO mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Peninsula.

“Permohonan konsultasi secara formal telah diterima WTO. Konsultasi memungkinkan para pihak mendapat kesempatan untuk mendiskusikan pengaduan tersebut dan untuk menemukan solusi yang memuaskan tanpa melanjutkan proses pengadilan. Setelah 60 hari, jika konsultasi gagal menyelesaikan perselisihan, penggugat dapat meminta putusan pengadilan oleh panel WTO,” pernyataan WTO.

Qatar mengatakan dalam dokumennya, tentang tindakan melarang atau membatasi impor, ekspor, penjualan, pembelian, perizinan, pengalihan, penerimaan dan pengiriman barang yang berasal dari, transit melalui, ke atau dari Qatar.

Dokumen tersebut disebutkan bahwa “upaya pemaksaan terhadap isolasi ekonomi” memerlukan tindakan. Disebutkan di antaranya, UEA melarang warga negara Qatar untuk bepergian ke dan tinggal di UAE untuk memberikan layanan, serta larangan penyediaan layanan oleh pemasok layanan Qatar yang didirikan di UAE.

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Ini termasuk larangan pasokan layanan dari Qatar ke konsumen UEA serta larangan warga negara UEA untuk bepergian ke dan tetap berada di Qatar untuk mengkonsumsi layanan Qatar. (T/RS2/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda