Wudhu Hemat Air Sesuai Sunnah Rasul (Oleh: Dr. Hayu S. Prabowo)

Oleh: Dr. Ir. H. Hayu S. Prabowo, Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (Lembaga PLH & SDA MUI)

Bersuci dengan melakukan merupakan salah satu syarat sahnya shalat. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan air pada anggota-anggota tubuh, seperti wajah, kedua tangan, kepala, telinga, dan kedua kaki.

Penggunan air untuk berwudhu seharusnya dilakukan secara cermat dan hemat. Hal ini mengacu pada hadits dari Anas bin Malik Radliyallahu Anhu: “Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berwudhu dengan satu mud dan mandi dengan satu sha’ hingga lima mud.” (HR. Bukhari no. 198 dan Muslim no. 325).

Takaran satu mud adalah setara dengan volume air pada kedua telapak tangan orang dewasa. Beberapa referensi mengatakan bahwa satu mud setara dengan 625 – 1.030 ml.

Terlepas dari perbedaan angka volume tersebut, pada kenyataannya banyak dari kita yang berwudhu dengan menggunakan air secara berlebihan.

Bukan berarti penggunaan air wudhu yang hemat ini karena di negeri Arab sukar air, ternyata meskipun dalam keadaan air melimpah pun, Rasulullah saw juga melarang pemborosan air.

“Nabi melihat Sa’ad yang sedang berwudhu, lalu beliau berkata, “Pemborosan apa itu, hai Sa’ad?” Sa’ad bertanya, “Apakah dalam wudhu ada pemborosan?” Nabi menjawab, “Ya, meskipun kamu (berwudhu) di sungai yang mengalir.”” (HR. Ahmad).

Salah satu cara agar dengan mudah kita mengikuti tersebut adalah mengatur debit keran air sedemikian rupa sehingga kita terhindar dari penggunaan air wudhu yang berlebihan.

Setelah melalui beberapa pengamatan dan percobaan, cara termudah untuk mengatur debit air keran adalah memasang alat pembatas aliran pada keran-keran air untuk berwudhu.

Alat pembatas aliran air keran dapat dibuat dengan membuat bulatan ½ inci dari sendal karet. Bulatan karet ini kemudian dilubangi dan dimasukan sedotan air mineral gelas sebagai pembatas aliran air (orifice).

Orifice ini dapat dipasang pada berbagai keran air ukuran ½ inci yang beredar di pasaran. Pengujian menunjukan penghematan penggunaan air dapat mencapai hingga 50% hingga 70%.

Cara pembuatan dan pemasangannya dapat dilihat di Laman resmis EcoMasjid.

A/R01/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0