Bogor, 18 Syawal 1434/24 Agustus 2013 (MINA) – Salah satu dosen pembimbing dari Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), Prof. Dr. Muhammad Yusuf Khalid menyatakan, seluruh umat Islam harus mempunyai kemauan keras dan kesungguhan untuk bekerjasama dalam mewujudkan umat yang berperadaban.
Menurutnya, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sangat pesat menuntut muslimin untuk menyebarkan ideologi Islam melalui media massa.
Dia menekankan, sudah saatnya umat Islam di Indonesia dan Malaysia untuk mempunyai semangat kerjasama mewujudkan sebuah stasiun televisi berbasis Islami.
“Saat melakukan dialog akademik di dua universitas Islam di Indonesia (UIN Jakarta dan UMJ), saya melontarkan ide yang sangat menantang umat Islam di Indonesia dan Malaysia untuk mengadakan semangat kerjasama mendirikan sebuah stasiun televisi Islami,” kata Khalid kepada wartawan MINA.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Berbagai permasalahan yang dihadapi umat Islam serta fenomena kurangnya perhatian serius terhadap perkembangan mualaf yang sangat tinggi, khusunya di negara-negara Barat menjadikan pendirian stasiun televisi berbasis Islami sangat diperlukan.
“Disamping umat Islam kurang menghargai sensitivitas agamanya sendiri dan cenderung acuh pada lingkungan di sekitar mereka, maka televisi Islami sangat potensial dalam menyiarkan kehidupan Islam yang sebenar sesuai dengan kehendak Allah,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, sangat optimis akan pendirian televisi yang menyiarkan dakwah Islam secara benar karena dirinya yakin kedua negara mempunyai modal keuangan dan SDM yang memadai.
Puncak acara, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah memberikan cenderamata berupa buku dan diktat pembebasan Al-Aqsha serta sebuah makalah bertema, “Peran Intelektual Muda dalam Kebangkitan Islam dan Pembebasan Al-Aqsha. Bertujuan memberikan kesadaran kepada para intelektual muda agar memiliki tanggung jawab terhadap kebangkitan Islam dan pembebasan Masjid Al-Aqsha yang kini masih dijajah Zionis Israel.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Acara itu ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama kedua belah pihak untuk membebaskan Masjidil Aqsha dari cengkraman Zionis. Dalam Study Tour ke beberapa universitas Islam di Indonesia, USIM juga berkunjung ke Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Jakarta. (L/P02/P01/P09).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak