Jakarta, MINA – Platform media sosial X, sebelumnya Twitter, telah menangguhkan “ratusan” akun yang dianggap “berafiliasi dengan Hamas” dalam upaya untuk mengekang penyebaran konten online yang disebut “kekerasan dan kebencian”, Sabtu (14/10).
CEO perusahaan ‘X’ Linda Yaccarino mengatakan platform tersebut telah menghapus akun-akun yang melanggar kebijakan yang bertujuan menghentikan penyebaran “konten kekerasan dan kebencian” di X, The New Arab melaporkan.
Pusat Kemajuan Media Sosial Arab (7amleh) mengatakan pihaknya mendokumentasikan lebih dari 19.000 kasus ujaran kebencian dan konten hasutan dalam bahasa Ibrani.
“Pemerintah Israel mengambil keuntungan dari sentimen internasional saat ini untuk terus memberikan tekanan pada perusahaan media sosial agar menyensor narasi Palestina dan membungkam suara-suara yang kritis terhadap kebijakan Israel,” kata 7amleh dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
X mengatakan pada hari Senin, postingan dari pengguna aktif harian di Israel meningkat drastis setelah Hamas melancarkan serangan mendadak pada hari Sabtu.
Israel tanpa henti membom Jalur Gaza yang terkepung sejak saat itu, menewaskan 1.799 warga Palestina, termasuk 500 anak-anak, dan melukai lebih dari 6.000 orang.
Meta yang menjalankan Facebook, mengatakan pihaknya menghapus atau menandai lebih dari 795.000 konten dalam bahasa Ibrani dan Arab sebagai “mengganggu”.
Pada hari Selasa, Instagram menangguhkan akun koresponden Palestina Mondoweiss, sementara akun TikTok di situs berita tersebut ditutup sementara sehari sebelumnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Langkah X untuk menargetkan akun-akun yang melaporkan tentang Palestina terjadi ketika informasi dari masyarakat di Gaza semakin sulit diperoleh di tengah pengepungan total yang dilakukan Israel terhadap dua juta penduduknya, yang telah memutus aliran listrik, bahan bakar, dan ketika Israel menjauhkan media asing dari pengepungan tersebut. (T/Mil/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon