New York, MINA – Sebanyak 40 organisasi hak-hak sipil Muslim di Amerika Serikat pada Kamis (16/9) mengumumkan kampanye untuk memboikot Hilton Worldwide, jaringan Hotel Hilton se dunia, karena akan membangun hotelnya di lokasi masjid Uighur yang telah dibuldoser pihak berwenang di Xinjiang China.
Berbicara pada konferensi pers yang diadakan di depan markas Hilton di Virginia, Council on American-Islamic Relations (CAIR), mengatakan, mereka telah “bernegosiasi secara tidak langsung” dengan grup hotel yang meminta mereka untuk membatalkan rencana pembangunan hotel tersebut, tetapi pembicaraan itu “tidak berhasil”. Al Jazeera melaporkan.
“Hari ini, kami mengumumkan kampanye boikot global terhadap Hilton,” kata direktur eksekutif CAIR Nihad Awad.
“Anda dan kami memiliki pilihan untuk memilih ke mana harus pergi atau melakukan pertemuan bisnis, acara, pernikahan atau perjamuan,” kata Awad.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Ia menambahkan, proyek tersebut merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang berkontribusi pada penghancuran budaya Uighur.
Situs yang memicu boikot adalah sebuah masjid di Hotan, yang dihancurkan pada 2018, dan rencananya di lokasi itu akan dibangun menjadi hotel Hampton Inn di bawah payung Hilton.
Awad mengatakan mereka diberitahu tentang proyek yang diusulkan pada awal Juni lalu.
Pada bulan Juli, komisi kongres AS bipartisan meminta Hilton Worldwide untuk tidak mengizinkan namanya dikaitkan dengan proyek hotel di Xinjiang itu. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mi’raj News Agency (MINA)