YAHUDI AMERIKA TOLAK REZIM ISRAEL

petition

PETISI UNTUK ISRAEL. (Foto: euromid.org)
PETISI UNTUK . (Foto: euromid.org)

Washington DC, 12 Sya’ban 1435/10 Juni 2014 (MINA) – Jurnalis , Mark Glenn mengungkapkan, Amerika tidak mendukung Israel karena mereka bingung tentang kemana arah rezim Israel di masa depan sehingga banyak pihak menarik dukungan dari negara zionist itu.

“Apa yang Israel lakukan akhir-akhir ini bertentangan dengan arah kebijakan Yahudi Amerika. Mereka bertindak sendiri-sendiri, termasuk (Perdana Menteri Israel) Benjamin Netanyahu,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Press TV dikutip Mi’raj Islam News Agency (MINA) baru-baru ini.

Sementara itu, Netanyahu menyayangkan hal itu. “Ini telah terjadi selama setengah abad, jadi mengapa baru sekarang ada kelompok yang menarik dukungan mereka kepada Israel, padahal hal sudah terjadi selama lebih dari lima puluh tahun,” katanya.

Glenn, yang juga menjabat Co-Founder dari Crescent and Cross Solidarity Movement menyatakan banyak warga Israel yang cemas dengan keberadaannya di tanah itu sehingga banyak diantara mereka yang memilih meninggalkan Israel.

Menurut laporan baru, banyak orang Yahudi Amerika tidak lagi mendukung kebijakan Israel di wilayah Palestina yang diduduki. “Komunitas Yahudi di Amerika Serikat sekarang telah terbagi,” tulis Rachel Zoll dalam sebuah artikel di Associated Press.

“Konflik internal Yahudi Amerika semakin memburuk karena banyaknya dukungan untuk memboikot Israel di AS. Gerakan boikot internasional terhadap Israel atas perlakuan terhadap warga Palestina telah memperoleh beberapa momentum di AS, dan semakin banyak analis yang menghubungkan kebijakan Israel dan apartheid di Afrika Selatan,” kata Zoll.

Glenn juga mengatakan banyak dari orang-orang Yahudi Amerika tidak selalu bertentangan dengan Israel berdasarkan atas dasar kemanusiaan, tapi mereka sangat gugup ketika ada pemberitaan negatif. (T/P01/P04).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.