Canberra, MINA – Beberapa kelompok terkemuka Yahudi dan Kristen Australia menyerukan kepada Perdana Menteri Scott Morrison untuk secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan besar di sana.
Morrison, seorang Kristen evangelis dari Partai Liberal sayap kanan, pada Oktober mengatakan dia “terbuka untuk bergerak sebagai proposal yang masuk akal”. JNS melaporkan.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Selasa (4/12), pada sesi terakhir parlemen sebelum liburan, koalisi kelompok Yahudi dan Kristen menyerukan kepada pemerintah Australia “untuk memberikan pengakuan resmi kepada Yerusalem sebagai ibu kota negara Israel, dan untuk mengumumkan Kedutaan Australia yang terletak di Tel Aviv untuk dipindahkan ke kantor polisi Israel di Yerusalem sesegera mungkin.”
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Yerusalem adalah pusat pemerintahan Israel, dan lokasi parlemen negara, kantor menteri, mahkamah agung, dan tempat tinggal resmi presiden dan perdana menteri,” kata pernyataan itu.
“Pengakuan Yerusalem adalah pengakuan pragmatis dari realitas yang ada bahwa itu adalah modal Israel,” lanjutnya.
Koalisi terdiri dari cabang Kristen Jerusalem Cabang Australia, Dewan Eksekutif Yahudi Australia, Asosiasi Yahudi Australia, Liberal Friends of Israel, Federasi Zionis Australia, Rabbin Council Australia dan Selandia Baru, Advance Australia dan Kristen Israel-Australia.
Langkah potensial Australia untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, itu akan membuat menjadi negara ketiga, mengikuti Amerika Serikat dan Guatemala pada bulan Mei.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Paraguay merelokasi kedutaannya di sana juga, tetapi pemimpin barunya, Presiden Mario Abdo Benítez, mengembalikan langkah itu. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan