Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yahudi, Seburuk-buruk Teman

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 45 detik yang lalu

45 detik yang lalu

0 Views

Yahudi adalah seburuk-buruk teman (foto: ig)

DALAM kehidupan, kita diajarkan untuk memilih teman yang baik karena karakter dan nilai yang kita anut akan banyak dipengaruhi oleh mereka. Namun, sejarah mencatat bahwa ada satu kaum yang kerap kali disebut dalam Al-Qur’an dan Hadis sebagai kaum yang licik, khianat, dan tidak dapat dipercaya. Mereka adalah kaum Yahudi, yang dalam banyak riwayat digambarkan sebagai seburuk-buruk teman.

Allah SWT telah berulang kali memperingatkan dalam Al-Qur’an tentang sikap kaum Yahudi yang gemar mengubah ayat-ayat Allah, berbohong atas nama-Nya, dan berkhianat. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 120, disebutkan: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) hingga kamu mengikuti agama mereka.” Ini menunjukkan bahwa mereka bukanlah teman yang tulus.

Rasulullah SAW pernah bermuamalah dan membuat perjanjian damai dengan kaum Yahudi di Madinah. Namun, mereka berulang kali melanggar perjanjian tersebut. Bani Qainuqa’, Bani Nadhir, dan Bani Quraizhah semuanya menunjukkan wajah asli mereka: pengkhianat dan pembenci Islam.

Pada saat Perang Khandaq, Bani Quraizhah yang semula bersekutu dengan Rasulullah justru berkhianat dan ingin menyerang kaum Muslimin dari belakang. Tindakan mereka hampir menyebabkan kehancuran umat Islam kala itu. Namun dengan izin Allah, pengkhianatan mereka gagal total.

Baca Juga: Tangan-Tangan Kecil untuk Palestina, Ketika Murid SD di Brebes Menolak Diam Melihat Derita Gaza

Watak kaum Yahudi sudah terekam sejak zaman para nabi. Nabi Musa AS pun tidak luput dari sikap buruk mereka. Kaum Bani Israil menolak perintah Nabi Musa, menyembah patung anak sapi, dan terus membangkang. Mereka adalah kaum yang keras hati dan kufur nikmat.

Kaum Yahudi dikenal pandai dalam memainkan kata, memutarbalikkan fakta, dan membuat konspirasi. Mereka menuduh Maryam (ibu Nabi Isa) dengan fitnah keji, bahkan berani mengatakan bahwa mereka telah menyalib Nabi Isa AS, padahal itu tidak benar (QS An-Nisa: 157).

Di zaman sekarang, kita menyaksikan bagaimana Zionis Yahudi menguasai banyak lini strategis dunia—media, keuangan, teknologi, bahkan politik global. Mereka memainkan peran penting dalam menyebarkan Islamofobia dan menindas bangsa Palestina tanpa henti.

Tidak ada yang dapat membantah betapa brutalnya rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina. Mereka membunuh anak-anak, menghancurkan rumah-rumah, dan melanggar hukum internasional. Semua ini didukung oleh ideologi Yahudi ekstrem yang melihat bangsa lain sebagai “lebih rendah”.

Baca Juga: Yahudi Memusuhi Semua Umat Manusia

Melalui media dan hiburan global, banyak nilai-nilai buruk seperti seks bebas, LGBT, dan gaya hidup hedonis dipromosikan. Sebagian besar media besar dunia dikuasai oleh elit Yahudi yang punya agenda terselubung: merusak moral generasi muda.

Ada kalanya mereka menampilkan wajah yang seolah simpatik terhadap Islam, ikut kampanye toleransi, dan dialog antaragama. Namun, semua itu sering kali hanyalah strategi untuk menyusup dan merusak dari dalam. Kita harus waspada terhadap tipu daya mereka.

Mengetahui keburukan kaum Yahudi bukan berarti kita boleh berlaku zalim kepada setiap orang yang beragama Yahudi. Islam melarang kebencian buta. Namun, kita diwajibkan untuk waspada, karena sejarah telah membuktikan betapa liciknya agenda mereka terhadap Islam.

Rasulullah SAW tetap menjaga jarak dengan kaum Yahudi meskipun beliau sangat bijaksana dalam bermuamalah. Beliau tidak menaruh kepercayaan penuh kepada mereka, karena beliau mengetahui karakter mereka yang suka berkhianat dan berpura-pura.

Baca Juga: Genosida Terselubung, Kekejaman Israel di Tanah Palestina

Allah dengan tegas melarang umat Islam menjadikan Yahudi dan Nasrani sebagai wali atau pemimpin (QS Al-Ma’idah: 51). Ini adalah bentuk penjagaan dari Allah agar umat Islam tidak terjerumus ke dalam cengkeraman musuh Islam.

Umat Islam harus cerdas dan memiliki daya tahan ideologis yang kuat. Jangan mudah terpengaruh oleh media, gaya hidup, atau wacana yang merusak. Peringatan terhadap Yahudi bukan untuk menyebar kebencian, tapi untuk membangun kesadaran dan perlindungan diri.

Dunia saat ini penuh tipu daya, dan kaum Yahudi dengan jaringan globalnya merupakan bagian dari fitnah akhir zaman. Waspadalah, jangan jadikan mereka teman apalagi pemimpin. Teguhlah dalam iman, kuatkan ukhuwah, dan bentengi diri dengan ilmu dan keimanan kepada Allah.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Mengenang Tragedi Titanic, Refleksi Kemanusiaan dalam Cahaya Iman

 

Rekomendasi untuk Anda