New York, MINA – Pemimpin Yahudi Ultra-Orthodox Amerika Serikat (AS) mengecam pernyataan Presiden Donald Trump dan menegaskan Israel “tidak ada hubungannya dengan Kota Yerusalem”.
Ketua faksi Satmar Hasidic, Rabbi Aaron Teitelbaum, di pusat ultra-Orthodox di bagian utara New York, mengecam pengumuman Trump itu.
“Kami menyatakan atas nama Yahudi Haredi, bahwa Yerusalem adalah kota suci, tidak akan menjadi ibu kota negara Zionis, bahkan jika Presiden Amerika Serikat sekalipun yang mengatakannya,” kata Teitelbaum pada sebuah acara di New York Expo. Demikian dilaporkan oleh National News Israel, Selasa (12/12).
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
“Sama seperti Yahudi Haredi tidak mengakui deklarasi Presiden Truman pada tahun 1948 bahwa Israel adalah negara Yahudi, kita tidak mengakuinya sampai hari ini,” katanya.
Satmar adalah kelompok Yahudi anti-Zionis dan tidak mengakui adanya Negara Israel.
Teitelbaum berbicara kepada ribuan pengikut pada acara tahunan yang menandai hari ke-21 bulan Yahudi Kislev.
Acara untuk memperingati hari kematian Rabbi Yoel Teitelbaum, pendiri gerakan Satmar di AS, yang melarikan diri dari kejaran Nazi selama Holocaust pada tahun 1944.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
“Yerusalem adalah kota suci, kota kesalehan. Zionisme adalah kebalikan dari takut akan Tuhan dan Taurat, dan ini tidak ada hubungannya dengan kota Yerusalem,” ujarnya menambahkan pada Anadolu Agency. (T/RS2/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan