Tel Aviv, MINA – Kaum Yahudi Ultra-Ortodoks Selasa (24/12) malam memblokir jalan utama di kota Bnei Brak, Israel tengah, dekat Tel Aviv —wilayah Palestina yang diduduki— untuk memprotes kebijakan kontroversial soal wajib militer.
Anadolu Agency melaporkan, puluhan pengunjuk rasa Haredi menutup Jalan Jabotinsky, yang menghubungkan Bnei Brak dengan kota Ramat Gan dan Petah Tikva, mengutip harian Israel Yedioth Ahronoth.
Para pengunjuk rasa duduk di jalan, meneriakkan slogan-slogan yang menolak wajib militer, antara lain “Kami lebih baik mati daripada mendaftar” dan “Perintah wajib militer adalah perintah pemusnahan.”
Dalam sebuah pernyataan, polisi Israel menyebut protes itu ilegal dan mengatakan petugas sedang bekerja untuk mengalihkan lalu lintas dan membubarkan paksa para demonstran.
Baca Juga: Tentara Israel Akan Latihan Antisipasi Serangan Yordania
“Polisi Israel menganggap hak untuk melakukan protes sebagai landasan negara demokrasi, tetapi tidak akan membiarkan kerusuhan atau gangguan terhadap kebebasan bergerak dan keselamatan publik,” tambah pernyataan itu.
Menurut Yedioth Ahronoth, para pengunjuk rasa tersebut merupakan anggota kelompok yang dipimpin oleh Rabbi Tzvi Friedman, yang dikenal karena posisi garis kerasnya dalam komunitas Haredi.
Pada bulan Juni, Mahkamah Agung Israel mengamanatkan perekrutan orang-orang Yahudi Ultra-Ortodoks, atau Haredi, menjadi bagian dalam tentara dan melarang bantuan keuangan kepada lembaga keagamaan yang mahasiswanya menolak dinas militer.
Hukum Israel mengharuskan semua warga Israel yang berusia di atas 18 tahun untuk bertugas di militer, dan pengecualian bagi Haredi telah menjadi masalah yang kontroversial selama beberapa dekade.[]
Baca Juga: Pesawat Komersil Azerbaijan Airline Jatuh di Wilayah Kazakhstan
Mi’raj News Agency (MINA)