Bekasi, MINA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim menyebut Zionis Israel sebagai teroris terbesar di dunia, merepon kesyahidan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar.
“Jangan percaya suara-suara yang mengatakan Hamas, Yahya Sinwar, dan kekuatan-kekuatan perlawanan terhadap Israel sebagai teroris. Yang benar-benar teroris terbesar di dunia adalah Israel. Sekali lagi, Israel adalah benar-benar teroris terbesar dan Israel menjadi common enemy kita semua, musuh kemanusiaan kita semua,” kata Sudarnoto kepada MINA melalui pesan WhatsApp yang diterima di Bekasi, Jumat (18/10).
Dia menyampaikan duka cita mendalam atas syahidnya Yahya Sinwar di medan pertempuran saat berhadapan langsung dengan pasukan penjajah Israel.
“Saya atas nama pribadi, juga mewakili MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, dan sebagai seorang muslim ingin menyampaikan duka sedalam-dalamnya atas wafatnya Pak Yahya Sinwar dibunuh oleh Israel,” ucapnya.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Sudarnoto lalu mendoakan rakyat Palestina yang masih bertahan bisa terhindar dari kezaliman Israel dan diselamatkan oleh Allah.
“Insya Allah Pak Yahya Sinwar dan juga masyarakat, tokoh-tokoh lain per hari ini masih dikejar-kejar oleh Israel, yang masih hidup mudah-mudahan diselamatkan oleh Allah dari kezaliman dan bagi yang sudah meninggal insya Allah ditempatkan di surga-Nya sebagai syuhada. Bagi saudara-saudara kita yang terluka Allah selamatkan, mudah-mudahan bisa segera ditangani secara medis dan sembuh seperti sedia kala. Aamiin,” ucapnya.
Sudarnoto yakin bahwa gugurnya para tokoh penting Hamas tidak akan menyurutkan perlawanan terhadap Israel.
“Perkiraan Israel bahwa dengan terbunuhnya tokoh-tokoh ini, perlawanan akan surut dan terjadi perubahan-perubahan penting sehingga Palestina takluk kepada Israel. Saya berkeyakinan tidak akan tunduk, tidak akan takluk. Penduduk Palestina beserta pasukan dan kekuatan perlawanan tidak akan menyerah kepada Israel,” kata tokoh Muhammadiyah itu.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
“Bagi para pejuang, ini adalah jihad tentu saja ini ada keyakinan keagamaan bahwa melawan kezaliman adalah bagian dari jihad maka dari itu kekuatan perlawanan ini merupakan panggilan keagamaan bahwa mereka yang gugur itu akan ditempatkan di surga-Nya. Rakyat Palestina dan para pejuang sangat yakin bahwa suatu saat Israel akan runtuh. Jadi perkiraan Israel salah bahwa Palestina akan tunduk,” tambahnya.
Yahya Sinwar (62), Kepala Biro Politik Hamas, Pemimpin gerakan perlawanan terbesar Palestina di Gaza, telah syahid dalam pertempuran di garis depan di Rafah, Gaza Selatan melawan pasukan penjajah Israel, Kamis (17/10).
Militer Israel merilis rekaman drone yang menunjukkan Sinwar bertarung hingga napas terakhirnya, melemparkan tongkat ke arah drone tersebut meski terluka parah.
Pihak Israel secara tidak sengaja menemukan Sinwar dan pejuang-pejuang lainnya, meskipun ada klaim bahwa pembunuhannya adalah hasil dari upaya intelijen AS dan Israel.[]
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Mi’raj News Agency (MINA)