Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yair Lapid: Israel Alami Krisis Politik Terburuk dalam Sejarah

sri astuti - 8 detik yang lalu

8 detik yang lalu

0 Views

Pemimpin Oposisi Israel Yair Lapid (Foto: Anadolu)

Tel Aviv, MINA – Yair Lapid, pemimpin oposisi di Israel, menyatakan meskipun gencatan senjata di Jalur Gaza baru-baru ini ditandatangani, negara itu masih berada dalam cengkeraman krisis politik terparah dalam sejarah.

Lapid menyoroti meningkatnya jumlah pengakuan internasional terhadap negara Palestina, yang kini beranggotakan 142 negara, serta keputusan dana kekayaan kedaulatan Norwegia untuk menarik investasinya dari Israel, termasuk menarik investasinya dari beberapa bank Israel. Almayadeen melaporkan, Senin (20/10).

Ia juga mencatat beberapa perusahaan internasional telah membatalkan partisipasi mereka dalam proyek-proyek di Israel, menambahkan bahwa di seluruh Eropa, produk-produk Israel diam-diam ditarik dari rak-rak toko.

Pemimpin oposisi Israel tersebut lebih lanjut menjelaskan bahwa para pejabat senior Israel telah mengundurkan diri dari jabatan mereka, sementara kepala Badan Keamanan Israel, Tzachi Hanegbi, hampir meninggalkan jabatannya karena dakwaan yang akan dijatuhkan kepadanya.

Baca Juga: Spanyol Dukung Perpanjangan Sanksi terhadap Israel

Ia juga menegaskan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membuat kesalahan besar dengan tidak berpartisipasi dalam konferensi internasional baru-baru ini di Sharm El-Sheikh.

Pernyataannya ini menyusul serangan terbaru yang dilancarkan Israel di Gaza, menggunakan klaim palsu bahwa Hamas melancarkan serangan yang menargetkan tentara Israel di Jalur Gaza.

Menurut laporan Ryan Grim dari The Intercept, Gedung Putih dan Pentagon segera menyadari ledakan tersebut dipicu sebuah buldoser yang dioperasikan oleh perusahaan pemukim Israel menabrak persenjataan yang belum meledak.

Kesimpulan ini secara langsung membantah klaim Perdana Menteri Netanyahu tentang serangan terowongan Hamas dan pernyataannya bahwa para pejuang Hamas muncul dari terowongan.

Baca Juga: Cucu Nelson Mandela Tegaskan Israel Bersalah Lakukan Genosida di Gaza

Selain itu, rekaman video yang menunjukkan ekskavator Israel secara aktif menghancurkan sisa-sisa bangunan yang rusak di Rafah semakin memperkuat klaim ini. Tak lama kemudian, Netanyahu mengumumkan pembukaan kembali penyeberangan ke Jalur Gaza dan militer Israel mengumumkan akan memulihkan gencatan senjata.

Sumber lain memverifikasi narasi ini, termasuk sumber pemerintah AS yang dikutip oleh The American Conservative, serta analisis dari spesialis keamanan Palestina Younis Tirawi, ledakan Rafah disebabkan oleh kendaraan Israel yang menabrak persenjataan yang belum meledak, bukan oleh Hamas. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Resolusi DK PBB 2231 Resmi Berakhir, Iran Desak Dunia Akhiri Tekanan Program Nuklir Damai

Rekomendasi untuk Anda