Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel yang baru ditetapkan, Benjamin Netanyahu dituding menjadi ancaman bagi keberlangsungan demokrasi di Israel, saat masyarakat tidak lagi mempercayai para politisi.
Hal itu diungkapkan pemimpin partai oposisi, Yair Lapid dalam akun twitternya. Media Internasional Policy Digest melaporkan.
Yair Lapid adalah mantan perdana menteri sebelum Netanyahu. Ia memperingatkan bahwa perubahan yang diusulkan partai koalisi akan mengancam tidak hanya iklim demokrasi, tetapi juga peradilan Israel.
Di sisi lain, Menteri Kehakiman Yariv Levin merencanakan reformasi komprehensif sistem peradilan. Hal itu dianggap menjadi perubahan paling radikal dalam sistem pemerintahan di Israel.
Baca Juga: Pelapor Khusus PBB: Israel Lakukan Genosida di Jalur Gaza
Perubahan yang diusulkan akan sangat membatasi kekuasaan Mahkamah Agung, dan memberi pemerintah kekuasaan untuk memilih hakim, dan mengakhiri penunjukan penasihat hukum oleh jaksa agung.
Reformasi peradilan yang direncanakan juga dikecam oleh mantan menteri pertahanan Benny Gantz. (R/P2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: ICESCO Tetapkan Keffiyeh Jadi Warisan Budaya Tak Benda Palestina