Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Yair Lapid memperingatkan, jika Benjamin Netanyahu berhasil membentuk pemerintah baru, yang dipimpinnya, berarti Israel sedang bersiap menjadi “yang paling ekstrim dan gila” dalam sejarah Israel.
“Netanyahu lemah dan pasangannya lebih muda, lebih teguh dan lebih ekstrim darinya, dan telah menaklukkannya tanpa syarat,” kata Lapid di Twitter seperti dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (10/12)
Pemilu November ini membuka jalan bagi Netanyahu, perdana menteri terlama di Israel untuk kembali berkuasa, menggantikan Lapid.
Netanyahu diberikan 10 hari tambahan oleh Presiden Isaac Herzog untuk membentuk pemerintahan, memperpanjang batas waktu awal dari 11 Desember hingga 21 Desember.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Netanyahu merayu kelompok agama garis keras dan kekuatan sayap kanan untuk menyusun pemerintahan baru. Oposisi memperingatkan, kebijakan mereka dapat merusak demokrasi dan memicu konflik.
Jika Netanyahu tidak dapat menyelesaikan pemerintahan dalam tenggat waktu yang diperpanjang, Herzog dapat menugaskan tugas tersebut kepada pemimpin politik lainnya.
Setiap pemerintahan baru membutuhkan dukungan dari setidaknya 61 dari 120 anggota Knesset untuk mosi kepercayaan parlemen. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat