Tel Aviv, MINA – Pemimpin oposisi Yair Lapid menuduh pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyeret Israel ke dalam bencana politik akibat upaya mempertahankan perang di Jalur Gaza demi kepentingan koalisi sayap kanannya.
“Pemerintahan ini telah membawa kita ke dalam bencana politik. Satu kegagalan demi kegagalan,” tulis Lapid di platform X, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (29/7).
Ia mengkritik Netanyahu karena absen dari arena politik dan menyebut Menteri Luar Negeri Gideon Sa’ar sebagai “tidak berguna.” Lapid juga menuding para menteri kabinet membahayakan tentara Israel setiap kali mereka membuka mulut.
Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya kemarahan publik atas agresi militer yang belum berakhir di Gaza dan kegagalan mencapai kesepakatan pembebasan sandera.
Baca Juga: Israel Tolak Keputusan Inggris Akui Negara Palestina
Oposisi dan keluarga para sandera menuding Netanyahu tunduk pada tekanan elemen paling ekstrem dalam kabinetnya, terutama Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich. Mereka menyebut Netanyahu memperpanjang perang demi menjaga stabilitas koalisi pemerintahannya.
Yair Golan, pemimpin Partai Demokrat Israel, menyatakan dalam video bahwa Netanyahu telah kehilangan kendali atas pemerintahannya.
“Ini bukan lagi pemerintahan Netanyahu,” kata Golan. “Ini adalah pemerintahan Smotrich dan Ben-Gvir.”
“Smotrich dan Ben-Gvir mewakili kelompok paling ekstrem dalam masyarakat Israel,” lanjutnya. “Merekalah yang kini menentukan arah kebijakan pemerintah, mengirim putra-putra kita mati di medan perang, menggagalkan kesepakatan pembebasan sandera, dan menyeret perang ini tanpa akhir.”
Baca Juga: Badan-Badan PBB Desak Bantuan Segera Masuk ke Gaza
Menolak seruan gencatan senjata dari komunitas internasional, militer Israel terus menggempur Gaza secara brutal sejak 7 Oktober 2023. Lebih dari 60.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, telah tewas akibat serangan tersebut. Gaza kini hancur dan menghadapi krisis pangan akut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Lakukan Tur Provokasi di Halaman Masjid Al-Aqsa