Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yair Lapid Tuding Netanyahu Serang Gaza Demi Kepentingan Politiknya Sendiri

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - Rabu, 30 Juli 2025 - 09:00 WIB

Rabu, 30 Juli 2025 - 09:00 WIB

35 Views

Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid. (FOTO: Niv Musman/GPO)

Tel Aviv, MINA – Pemimpin oposisi Yair Lapid menuduh pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyeret Israel ke dalam bencana politik akibat upaya mempertahankan perang di Jalur Gaza demi kepentingan koalisi sayap kanannya.

“Pemerintahan ini telah membawa kita ke dalam bencana politik. Satu kegagalan demi kegagalan,” tulis Lapid di platform X, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (29/7).

Ia mengkritik Netanyahu karena absen dari arena politik dan menyebut Menteri Luar Negeri Gideon Sa’ar sebagai “tidak berguna.” Lapid juga menuding para menteri kabinet membahayakan tentara Israel setiap kali mereka membuka mulut.

Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya kemarahan publik atas agresi militer yang belum berakhir di Gaza dan kegagalan mencapai kesepakatan pembebasan sandera.

Baca Juga: Pesawat Militer Zionis Mengebom RS Syuhada Al-Aqsa untuk ke-13 Kalinya

Oposisi dan keluarga para sandera menuding Netanyahu tunduk pada tekanan elemen paling ekstrem dalam kabinetnya, terutama Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich. Mereka menyebut Netanyahu memperpanjang perang demi menjaga stabilitas koalisi pemerintahannya.

Yair Golan, pemimpin Partai Demokrat Israel, menyatakan dalam video bahwa Netanyahu telah kehilangan kendali atas pemerintahannya.

“Ini bukan lagi pemerintahan Netanyahu,” kata Golan. “Ini adalah pemerintahan Smotrich dan Ben-Gvir.”

“Smotrich dan Ben-Gvir mewakili kelompok paling ekstrem dalam masyarakat Israel,” lanjutnya. “Merekalah yang kini menentukan arah kebijakan pemerintah, mengirim putra-putra kita mati di medan perang, menggagalkan kesepakatan pembebasan sandera, dan menyeret perang ini tanpa akhir.”

Baca Juga: PBB: 1.760 Warga Palestina Tewas Saat Cari Bantuan

Menolak seruan gencatan senjata dari komunitas internasional, militer Israel terus menggempur Gaza secara brutal sejak 7 Oktober 2023. Lebih dari 60.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, telah tewas akibat serangan tersebut. Gaza kini hancur dan menghadapi krisis pangan akut. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: 43 Truk Bantuan Yordania Kembali Masuki Gaza

Rekomendasi untuk Anda