Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yakhsyallah Mansur: Sabar, Bekal Utama Jemput Bebasnya Al-Aqsha

Rana Setiawan - Senin, 22 Februari 2016 - 17:26 WIB

Senin, 22 Februari 2016 - 17:26 WIB

772 Views

(Foto: Dok. AWG)
(Foto: Dok. <a href=

AWG)" width="600" height="447" /> Peresmian Kantor Sekretariat Aqsa Working Group (AWG) yang baru di Cileungsi Bogor, Senin (22/2) siang.(Foto: Dok. AWG)

Bogor, 14 Jumadil Awwal 1437/22 Februari 2016 (MINA) – Kelompok-kelompok kecil seringkali mengalahkan kelompok yang besar dan menggapai kemenangan gemilang yang dicatat sejarah dengan tinta emas. Salah contoh yang paling masyhur adalah kemenangan pasukan kecil yang dipimpin Thalut atas pasukan besar yang bersenjata paling modern saat itu.

Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur dalam sambutannya pada peresmian Kantor Sekretariat Aqsa Working Group (AWG) yang baru di Cileungsi Bogor, Senin (22/2) siang, menngatakan bahwa faktor penentu kemenangan bersejarah tersebut adalah kualitas SDM yang unggul yang memiliki karakter yang kuat.

Dia menegaskan, kekuatan karakter SDM tersebut terletak pada kesabaran atau kemampuan untuk bertahan di bawah tekanan yang hebat. Berbekal kesabaran semacam itulah kaum Muslimin akan mampu menjemput pertolongan Allah dalam perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsha.

“Allah pasti akan membebaskan Masjidil Aqsha dengan cara yang hanya Dia sendiri yang tahu.  Tugas Muslimin adalah berjuang dengan berbekal kesabaran seperti yang dicontohkan oleh Thalut dan sisa pasukannya yang berjumlah sedikit,” kata Yakhsyallah Mansur di hadapan pengurus AWG dan tamu undangan.

Baca Juga: VNL Putra 2025: Ukraina Redam Kebangkitan Jepang dalam 5 Set Menegangkan

Hanya mereka yang sabar dalam menjalani ujian demi ujian sepanjang perjalanan perjuangan yang akan mampu membebaskan masjid Al-Aqsha. Al-Aqsha bukanlah milik bangsa tertentu, juga bukan milik bangsa Palestina. Al-Aqsha adalah milik semua Muslimin dan kewajiban semua Muslimin untuk membebaskannya

Yakhsyallah dalam sambutannya mengupas kisah dibalik Ayat ke-249 Surah Al-Baqarah yang berkaitan dengan kunci kemenangan Thalut dan pasukannya yang sedikit. Salah satu pahlawan dalam perang besar tersebut adalah seorang pemuda bernama Daud yang menggulingkan Jalut sang panglima dari pasukan besar yang dikalahkannya.

Padahal Daud hanya menggunakan senjata yang sederhana semacam ketapel namun dengan pertolongan Allah kemenanganlah yang didapatkan.

Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur berpesan agar perjuangan pembebasan Al-Aqsha terus dilanjutkan oleh Aqsa Working Group melalui kantor sederhana itu.

Baca Juga: Erupsi Ganda Gunung Semeru, Warga Diimbau Jauhi Besuk Kobokan

Menurut Ketua Umum AWG, Agus Sudarmaji, memiliki sebuah kantor sendiri adalah sebuah mimpi, karena sejak awal pembentukannya di tahun 2008 AWG berpindah-pindah kantor sewaan. Dalam operasionalnya AWG mengedepankan prinsip efisien dan efektif serta mengoptimalkan akuntabilitas terutama dalam penggunaan dana yang dihimpun dari umat.

“Hendaknya kantor sederhana ini diisi penuh dengan sesuatu yang besar yaitu kesabaran.  Seluruh staf AWG bersabar dalam menjalankan tugas dan terus berkreasi untuk lebih maju.  Mulailah dengan sesuatu yang lebih baik, tegakkan disiplin dan perhatian pada kerapihan lingkungan sekitar,” ujar Imamul Muslimin saat menutup sambutan peresmiannya.

Mobilisasi Pembebasan Al-Aqsha

Aqsa Working Group (AWG) adalah lembaga yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsha. Lembaga AWG dibentuk berdasarkan keputusan yang dihasilkan oleh Sidang Akhir Al-Aqsa International Conference di Jakarta, pada 20 Sya’ban 1429H atau 21 Agustus 2008M.

Baca Juga: Mengenang Tragedi Titanic, Refleksi Kemanusiaan dalam Cahaya Iman

Al-Aqsa International Conference tersebut dihadiri oleh unsur pimpinan organisasi massa Islam, Kedutaan Besar sejumlah negara Muslim, pimpinan lembaga pendidikan umum maupun pendidikan Islam, pimpinan lembaga da’wah, pimpinan media massa Islam dan sejumlah individu yang berkonsentrasi kepada perjuangan muslimin dalam rangka pembebasan Masjid Al-Aqsha.

Sejak 2010, AWG terus konsen menyalurkan bantuan dari rakyat Indonesia, bahkan pada saat Agresi militer Israel selama 51 hari, lembaga kemanusiaan ini juga menyalurkan bantuan rakyat Indonesia kepada rakyat Gaza yang menjadi korban agresi brutal tersebut.

Bantuan berupa uang tunai kepada anak-anak yatim yang orang tuanya syahid akibat agresi israel dan juga penyaluran bantuan sembako kepada warga Gaza yang mengungsi akibat rumahnya hancur dibombardir oleh Israel.

Selama ini, AWG telah melaksanakan berbagai program kegiatan dalam rangka perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsha.

Baca Juga: Militer Israel Akui Serangan ke RS Al-Ahli di Gaza, Hancurkan Ruang Bedah dan ICU

AWG juga tidak ketinggalan dalam menghimpun bantuan bagi kaum Muslimin yang kesusahan di Palestina terutama di Jalur Gaza. Setiap tahun AWG mengirimkan bantuan-bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza seperti selimut dan bahan pangan yang diperlukan di musim dingin dan penyembelihan hewan qurban di daerah terblokade itu.

Pada Ramadhan, AWG biasanya menyalurkan dana dari para donatur yang ingin bersedekah di Gaza dalam bentuk penyediaan buka puasa dan sahur bersama di masjid-masjid Gaza.

AWG pun meluncurkan program rehabilitasi masjid yang hancur akibat dibombardir penjajah Israel. Kader-kader AWG selama ini berada paling depan dalam membantu penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang diprakarsai oleh Medical Emergency Response Committee (MER-C).

Sejak tahun 2015 AWG memperluas jangkauan operasi kemanusiaannya yakni ke wilayah Suriah. Mengingat tragedi kemanusiaan di Suriah yang berlangsung sejak 2011 telah menghancurkan kehidupan bangsa Suriah.

Baca Juga: Pemerintahan Trump Lakukan PHK Massal di Departemen Pendidikan AS

Tidak kurang dari setengah juta orang tewas dan 12 juta lainnya menjadi pengungsi karena kehilangan tempat tinggal bahkan negerinya.

AWG bekerjasama dengan berbagai organisasi kemanusiaan dan dalam program bantuan untuk pengungsi Suriah AWG bekerjasama dengan Majelis Pertimbangan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPPIM).  Pada Januari 2016, AWG telah mengirimkan dana bantuan melalui Tim MAPPIM yang bergerak memasuki wilayah konflik di Suriah.(L/R05/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Negara-Negara dengan Durasi Puasa Terlama dan Tercepat di Dunia

Rekomendasi untuk Anda