Yakhsyallah Mansur: Bersatu dan Jauhi Maksiat untuk Rebut Al-Aqsha

Imaamul Muslimin, Yakhsyallah Mansur dalam acara Dauroh Duta Al-Quds yang pertama dengan tema ‘Memperjuangkan Peran Dan fungsi Duta Al-Quds Dalam Perjungan Pembebasan Al-Aqsha’ di kampus STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jum’at (1/4).
Imaamul Muslimin, dalam acara Dauroh I dengan tema “Memperjuangkan Peran dan fungsi Duta Al-Quds dalam Perjungan Pembebasan Al-Aqsha” di kampus STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jumat (1/4). (Foto: Alya/MINA)

Cileungsi, Bogor, 22 Jumadil Akhir 1437/1 April 2016 (MINA) – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur mengarahkan, salah satu cara merebut kembali Al-Aqsha dari tangan Yahudi Israel, yakni dengan bersatu dan meninggalkan maksiat.

“Yahudi akan tumbang apabila umat Islam bersatu dan meninggalkan maksiat,” katanya dalam acara Dauroh Duta Al-Quds yang pertama dengan tema “Memperjuangkan Peran Dan Fungsi Duta Al-Quds Dalam Perjuangan Pembebasan Al-Aqsha” di kampus STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jumat (1/4).

Ia memaparkan bahwa bangsa Yahudi bisa menguasai kerena mereka mengetahui kelemahan umat Muslim.

“Orang Yahudi tahu betul kelemahan-kelemahan umat Islam, sedangkan umat Islam tidak mengetahui kelemahan bangsa Yahudi,” papar Yakhsyallah.

Dia menceritakan peristiwa sejarah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Shallalhu ‘Alaihi Wasallam. Menurut Sayyid Quthb dalam kitab “Fi Dzalalil Qur’an”, peristiwa isra’ adalah menggambarkan tumbangnya kejayaan Bani Israel.

Sayyid Quthb mnurutunya, mengatakan, peristiwa isra’ merupakan tanda kekuasaan Allah dan sebuah perjalanan yang menakjubkan dalam ukuran empirik manusia. Masjid Al-Aqsha yang menjadi ujung perjalanan adalah pusat tanah yang mulia (al-syarif).

Yakhsyallah menambahkan, dalam Al-Quran surat Al-Jasiyah ayat 16 menyebutkan bahwa Allah awalnya memang memberikan kelebihan kepada Bani Israil di tanah Palestina. Tempat yang ditentukan Allah untuk Bani Israel (keturunan Israel atau Nabi Ya;qub), lalu Allah mengusir mereka dari negeri itu karena kemaksiatan yang mereka lakukan.

Ia menjelaskan dalam petikan ayat Al-Quran berikutnya surat Al-Isra ayat ke 16 yang artinya, “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta’ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”

“Secara umum ayat ini berisi tentang akhir perjalanan hidup dan kejayaan bangsa Yahudi, juga mengungkapkan hubungan langsung antara tumbangnya kejayaan suatu bangsa dengan maraknya kemaksiatan yang terjadi di tengah masyarakat,” tambahnya.

Duta-duta Al-Quds yang ditetapkan oleh Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur, selanjutnya akan terus-menerus mengadakan sosialisasi kepada umat Islam tentang pentingnya kewajiban membebaskan Al-Aqsha bagi kaum Muslimin.

Sejumlah 46 Duta Al-Quds peserta dauroh terdiri dari kalangan mahasiswa, asatidz, da’i, wartawan dan ibu rumah tangga. Materi lain diberikan oleh Agus Sudarmaji, Ketua Aqsa working Group (AWG) , dan Ali Farkhan Tsani, Duta Al-Quds alumni Mu’assasah Al-Quds Ad-Dauly Shana’a, Yaman, yang juga Redaktur Senior Mi’raj Islamic News Agency (MINA).  (L/hna/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.