Yakhsyallah Mansur: Kepemimpinan Adalah Hal Prinsip

    InKursus Manajemen dan (KMK) di Komplek Pondok Pesantren Al-Fatah Lampung, Jum’at (24/2). (Foto: Masri/MINA)

, 26 Jumadil Awwal 1438/24 Februari 2017 (MINA) – Ada tiga prinsip yang yang harus dilaksanakan umat Islam. Salah satunya adalah kepemimpinan. Demikian disampaikan dalam acara yang diselenggarakan di Komplek Pondok Pesantren Al-Fatah Lampung, Jumat (24/2).

“Ada tiga hal prinsip yang harus ada di tengah-tengah umat Islam. Yang jelas orang yang beriman harus mentatati Allah, kemudian Rasul  dan Ulil Amri, ” ujarnya.

Menurut Yakhsya, mentaati Ulil Amri merupakan kewajiban, jika tidak ada Ulil Amri itu berarti tidak menjalankan kewajiban.

“Kalau Allah memerintahkan untuk mentatai Ulil Amri, berarti ini menunjukan harus mengadakan Ulil Amri. Itu berarti taat pada Ulil Amri adalah wajib. Nah kalo tidak ada Ulil Amri tidak bisa taat, berarti mengadakan Ulil Amri adalah wajib,” kata Yakhsya.

Menurutnya, jika salah satu prinsip itu tidak dijalankan maka tidak sempurnalah amalan orang beriman.

“Nah kalo Ulil Amri tidak ada, mau taat pada siapa kita? Berarti ini sudah memotong ayat Al-Quran. Taat pada Allah, taat pada Rasul itu sudah pasti, tapi kalau taat pada Ulil Amri sulit kalo umaro tdk ada,” katanya.

Dia  mengatakan, hal ini sudah ada sejak awal manusia diciptakan yaitu sejak zaman nabi Adam ‘Alaihi Salam.

“Seterusnya manusia itu atau umat Islam itu hdup dengan pimpinan. Setelah nabi Adam diikuti dengan yang lain yaitu para Nabi. Sampai terakhir yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Setelah itu tidak ada Nabi lagi, tetapi ada khalifah. Jadi inilah pentingnya kepemimpinan,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, ketiga prinsip inilah yang bisa menjayakan Islam. Itulah mengapa musuh-musuh Islam berusaha merusaknya agar agar Islam hancur.

“Ini adalah masalah yang sangat prinsip. Maka musuh-musuh Islam berusaha bagaiamana supaya ulil amri hancur. Maka sejak pertama rasulullah diutus oleh Allah sudah dirancang bagaimana supaya ulil amri tidak ada,” katanya.

KMK ini diadakan dengan tujuan untuk memberi bekal kepada para umaro khususnya di tingkat Wilayah dan Niyabah. Acara ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai Jum’at (24/2) sampai Ahad (26/2).

“Jadi tujuannya memberikan bekal kepada umaro yang tanggung jawabnya terhadap umat itu besar kompetensi baik berupa moral, wawasan maupun juga bekal keterampilan memimpin yang sesuai dengan kepemimpinan Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam,” ujar Ketua Pelaksana KMK Waliyullah kepada MINA. (L/ism/msr/RS1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.