Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Sanad Tilawah merupakan salah cara memelihara keotentikan bacaan atau hafalan Al-Quran yang harus dimiliki para alim.
Hal itu disampaikan oleh Imaam Yakhsyallah Mansur pada acara peresmian Daurah Memperoleh Sanad Tilawah di Sekolah Tinggi Al-Quran Abdullah bin Masud (SQABM), Ahad (23/9) di Muhajirun, Lampung.
“Sanad mutlak diperlukan bagi para alim, khususnya sarjana Al Quran, agar keilmuannya bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah,” katanya kepada puluhan mahasiswa.
SQABM, menurutnya, berperan besar dalam membaca, memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai al-Quran dalam kehidupan bermasyarakat, sekaligus berfungsi dan berperan sebaga benteng terjadinya degradasi moral anak bangsa.
Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis
Ketua Dewan Penasehat STSQABM itu mengatakan kelebihan sanad Al Quran adalah bersambung hingga malaikat Jibril dan kepada Allah Swt, sementara hadis hanya sampai Rasulallah.
SQABM Mendunia
Sekolah Tinggi Shuffah Al-Quran Abdullah Ibnu Masud (SQABM) dipercaya menjadi rujukan pengambil Sanad Tilawah se-Asia.
“Alhamdulillah SQABM dipercaya oleh satu lembaga internasional di Gaza bernama Darul Quran yang menjadi rujukan para hufaz sebagai pusat pengambilan sanad se-Asia Tenggara,” kata Dewan Penasehat SQABM, Yakhsyallah Mansur.
Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan
Sementara itu, Wakil Ketua I bidang akademik, Lili Sholehuddin menegaskan dalam upaya memelihara keaslian Tilawah Al-Quran SQABM telah memiliki dosen bersanad taraf internasional.
“Alhamdulillah kita dipercaya oleh satu lembaga besar di Gaza, Darul Quran sebagai pusat pengambilan sanad se-Asia Tenggara,” katanya.
Pihaknya berharap kehadiran SQABM di tengah masyarakat dapat “menjadi primus inter pares dalam menghadirkan nilai-nilai al-Quran di tengah-tengah masyarakat yg sedang mengalami sakit sangat parah dengan munculnya berbaga krisis multidimensional”. (R/Hr/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)