Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

YAKHSYALLAH MANSUR: PERHATIKAN TIGA UNSUR PENDUKUNG KEBERHASILAN PENDIDIKAN ANAK

Nur Hadis - Sabtu, 22 Agustus 2015 - 21:54 WIB

Sabtu, 22 Agustus 2015 - 21:54 WIB

568 Views

Pembina Utama Pondok Pesantren (Ponpes) Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, KH. Yakhsyallah Mansur, MA saat memberikan tausiyahnya dihadapan ratusan wali santri di Ponpes Al-Fatah Muhajirun Lampung, Sabtu, (22/8). Photo : hadis/MINA
Pembina Utama Pondok Pesantren (Ponpes) Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, KH. Yakhsyallah Mansur, MA  saat memberikan tausiyahnya dihadapan ratusan wali <a href=

santri di Ponpes Al-Fatah Muhajirun Lampung, Sabtu, (22/8). Photo : hadis/MINA" width="300" height="175" /> Pembina Utama Pondok Pesantren (Ponpes) Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, KH. Yakhsyallah Mansur, MA saat memberikan tausiyahnya dihadapan ratusan wali santri di Ponpes Al-Fatah Muhajirun Lampung, Sabtu, (22/8). (Foto: Hadis/MINA)

Lampung Selatan,  7 Dzulqa’dah 1436/22 Agustus 2015 (MINA) – Pembina Utama Pondok Pesantren (Ponpes) Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Imaamul Muslimin KH. Yakhsyallah Mansur, MA mengajak masyarakat untuk memperhatikan tiga unsur yang dapat berperan dalam mendukung keberhasilan pendidikan anak.

Menurutnya, orang tua, guru, dan lingkungan merupakan ketiga unsur yang berkaitan dengan kesuksesan pendidikan santri atau peserta didik.

“jika ketiganya tidak mendukung, akan ke mana anak kita yang diharapkan bisa membahagiakan kita di masa depan yakni akhirat kelak, “ ujarnya di hadapan ratusan wali santri saat acara sosialisasi peraturan dan ketertiban santri di Masjid At-Taqwa Komplek Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Muhajirun Negararatu Natar Lampung Selatan, Sabtu (22/8).

Pembina Utama Shuffah Al-Quran Abdullah bin Mas’ud Online itu juga mengingatkan para orang tua, bahwa anak dihadirkan oleh Allah sebagai empat fungsi.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Yang pertama anak sebagai musuh, kedua sebagai cobaan, ketiga sebagai perhiasaan, lalu yang keempat sebagai Qurrota A’yun yang ketika dekat menyenangkan, ketika jauh menenteramkan,“ ujarnya.

Lebih lanjut Yakhsyallah juga memaparkan bagaimana menjadikan anak sebagai Qurrota A’yun penyejuk mata bagi kedua orang tuanya.

“Caranya jangan sampai anak kita lemah dalam empat hal yakni, lemah di bidang ilmu pengetahuan atau sains, lemah bidang fisik artinya asupan makanan yang bergizi menjadi tanggung jawab orang tua, lalu lemah di bidang akidah dan lemah di bidang harta,“ paparnya.

Yakhsyallah juga berpesan agar orang tua memberikan tiga hak kepada anaknya sehingga sang anak bisa menjalankan kewajibannya secara benar, yakni mencarikan ibu yang baik, memberi nama yang baik, dan mengajarkan agama atau Al-Qur’an.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Sementara, Ustadz Amin Najib, Amir Majelis Pengasuhan Santri (MPS) Ponpes Al-Fatah Muhajirun Lampung pada kesempatan yang sama berharap kerjasama yang baik antar guru dan wali santri.

“Mari kita saling berupaya mensukseskan keberhasilan anak-anak, menciptkan suasana yang kondusif untuk mencetak generasi Islam yang lebih baik,“ katanya.

Dia juga menekankan sosialisasi peraturan dan tata tertib tersebut diadakan agar wali santri mengetahuinya dan tidak menimbulkan salah persepsi terhadap peraturan yang ditegakkan untuk mendidik para santri.(L/K08/R05)

 

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
MINA Millenia
Indonesia