Lampung Selatan, 15 Rajab 1438 H/ 12 April 2017 ( MINA ) – Syubban (Pemuda-red) Jamaah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung menggelar turnamen futsal se-Lampung.
Kegiatan bertajuk “Membentuk Jasmani Syubban yang kuat” ini berlangsung selama dua hari, Sabtu-Ahad, 8-9 April di Sukabanjar, Pesawaran, Lampung.
Imaamul Muslimin, Yakhsyallah Mansur sempat meninjau dan memberikan tausiyah kepada para syubban untuk dapat mengambil suatu manfaat dari permainan futsal ini.
Utamanya, agar para pemuda tidak meninggalkan shalat berjamaah hanya karena kesibukan bermain futsal.
Baca Juga: BNPB: Banjir Bandang Melanda Tapanuli Sumut, Dua Orang Meninggal
Hal ini, menurutnya termasuk dalam lima hal yang dapat diambil manfaatnya dari sebuah permainan.
Ia menjelaskan, yang pertama perlu difahami adalah permainan hanya bersifat sementara.
Dalam hal ini, menurutnya, jika dalam permainan terjadi perselisihan atau suatu masalah lainnya, maka hal tersebut hanya boleh terjadi saat permainan berlangsung.
“Permainan sifatnya sementara di lapangan boleh berlawanan tapi jangan sampai dibawa keluar lapangan. Kalah ya salaman jangan ngambek,” ujarnya.
Baca Juga: Rekor Baru MURI: 44.175 ASN Jabar Pakai Sarung Tenun, Bukti Cinta Budaya Lokal
Lebih lanjut ia mengatakan, permainan itu didasari dengan kesungguhan untuk menang.
“Yang sunguh-sungguh pasti akan menang. Walladzina jahudu fiina lahadiyannahum subulana,” katanya.
Kemudian yang ketiga, menurutnya selain kesungguhan, keprofesionalan juga harus ada dalam permainan.
“Ketiga harus profesional, walaupun sungguh-sungguh tapi tidak tau aturannya ya salah,” ujarnya.
Baca Juga: Indonesia Dukung Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Ke empat, ia mengatakan, permainan semacam ini hendaknya dapat menjadi tempat berlatih dalam menerapkan hidup berjama’ah.
“Ini kan permainan dalam satu tim, diperlukan kerjasama, ini latihan bagaimana kita bisa hidup berjamaah, yang munfarid tidak akan menang, sehebat apapun Maradona, Ronaldo, nggak bisa main sendiri,” katanya.
Adapun yang ke lima ialah, agar tidak melupakan Allah. Menurutnya, ini merupakan hal terpenting.
“Setinggi apapun tensi permainan jangan pernah melupakan Allah. Waktunya sholat ya sholat,” jelasnya.
Baca Juga: Gandeng MER-C dan Darussalam, AWG Gelar Pelatihan Pijat Jantung
Acara ini berlangsung selama dua hari sejak 8-9 April 2017 bertujuan juga untuk menumbuhkan tali silaturahim antar syuban (pemuda) dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.
Ini m/P1erupakan kegiatan tahunan Syuban Wilayah Lampung. Hingga saat ini, kegiatan ini telah terlaksana sebanyak empat kali. ( L/mzr/ism/B01/P1).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!