Yakhsyallah Mansur : Perpecahan Bukan Kehendak Allah

Imam-Yakhsya

Bandar lampung, 3  Rajab 1437 / 10 April 2016 (MINA) – bukanlah takdir, melainkan perbuatan manusia itu sendiri, kata Imamul Muslimin, pada Kuliah Umum di depan mahasiswa  Shuffah Al-Qur’an Abdullah Bin Mas’ud (SQABM) Online, Jum’at, (8/4).

“Dijelaskan dalam Q.S Al-Mu’minun: 52, yang membuat muslimin berpecah belah adalah umat Islam itu sendiri. Mereka memecah belah menjadi kelompok-kelompok atau golongan-golongan dan setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka,” ujarnya.

Menurut dia, perpecahan merupakan adzab yang Allah Subhanu Wata’ala berikan kepada Umat Islam karena telah mendustakan ayat-ayat-Nya. “Allah selalu bermaksud baik, hanya karena mereka itu mendustakan ayat-ayat Allah maka Allah menyiksa mereka dengan memberi adzab. Jadi siksa itu datang karena perbuatan manusia itu sendiri.”

Dia juga memepringatkan seluruh Umat Islam agar tidak berpecahbelah sebab adzab Allah bisa datang dari berbagai arah.

“Jelas sekali dalam Q.S Al-An’am: 56 dijelaskan, hanya Allah yang mampu menurunkan macam adzab, yang pertama dari atas contohnya banjir, hama dan wabah penyakit menular. Kemudian dari bawah seperti gempa bumi dan yang terakhir perpecahan umat,” ujarnya.

Dengan demkian ketiga hal tersebut bukan merupakan suatu kepastian tetapi merupakan azab atau siksaan yang dalam konsepsi Islam, azab adalah akibat dari perbuatan maksiat.

Yakhsyallah juga menggarisbawahi, perpecahan yang terjadi di kalangan umat islam bukan sesuatu yang harus diterima begitu saja, tetapi harus diselesaikan dan diupayakan dengan sungguh-sungguh agar perpecahan itu hilang sehigga terwujudlah kesatuan umat.

Menurutnya, beriman dan bertaqwa merupakan solusi agar tidak terjadi perpecahan antara Umat Islam, sesuai dengan firman Allah Q.S Al-A’raf: 96,” ujarnya. (L/sfh/ism/K08/R01)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.