Jakarta, 9 Dzulhijjah 1435/3 Oktober 2014 (MINA) – Pembina Aqsha Working Group (AWG), Yakhsyallah Mansur mengatakan, untuk mencapai kemerdekaan, Palestina harus memperkuat rekonsiliasi yang telah terjalin antara Hamas-Fatah.
“Selain memperkuat persatuan di dalam, Palestina juga harus banyak menjalin hubungan dengan negara-negara Muslim, karena hal itu akan membuat daya tawar dengan Israel menjadi lebih kuat,” katanya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Yakhsyallah mengatakan, perjuangan lewat militer pun sangat diperlukan, karena kemerdekaan tidak hanya dicapai dengan perundingan.
Menanggapi pidato Presiden Palestina, Mahmud Abbas di Majlis PBB terkait percepatan kemerdekaan palestina, Yakhsyaallah mengatakan, “Agar jangan terlalu berharap dan bergantung pada institusi-institusi,”tambahnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Yakhsyallah Mansur yang juga adalah tokoh Jamaah Muslimin (Hizbullah) menyerukan, agar para ulama di seluruh dunia jangan pernah bosan mengarahkan umat untuk mendukung kemerdekaan Palestina, dan terus menyampaikan kondisi Al-Aqsha dan perjuangan pembebasan Palestina.
“Kemerdekaan Palestina harus diperjuangkan oleh seluruh umat Islam dengan kesatuan dan persatuan,” katanya.
Yakshyallah yang juga pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran (STIQ) Al-Fatah, berpesan kepada warga Palestina untuk tetap istiqomah dengan apa yang mereka perjuangkan, serta mendorong persatuan warga Palestina itu sendiri.
“Persatuan yang dimaksud bukan persatuan dalam lingkup organisasi tetapi persatuan yang berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah dibawah satu kepemimpinan,”ujarnya.(L/P008/P004/P2
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain